SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 14 Oktober 2019 15:00
Dituding Calon Boneka di Pilkada, Bakal Calon Membantah

Duet dengan Nurul Edy, Aswinnur Siap Kerahkan Kades

TEGASKAN SERIUS: Nurul Edy dan Aswinnur saat mendaftar di DPD Golkar Kotim, Sabtu (12/10). Keduanya menyatakan jadi pasangan calon permanen untuk bertarung dalam Pilkada 2020 mendatang.(RADO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Manuver politik kian dinamis di masa pendaftaran bakal calon di partai politik (parpol). Bakal calon bupati Nurul Edy mendeklarasikan pasangan calonnya, Aswinnur. Deklarasi itu juga sekaligus bantahan Aswin terkait tudingan dirinya sebagai calon boneka yang sengaja dimunculkan untuk menggerus dukungan kandidat lain.

Aswinnur menegaskan kesiapannya menjadi wakil bupati mendampingi Nurul Edy pada pilkada nanti. ”Secara umum saya siap maju dalam Pilkada 2020 nanti sebagai calon wakil bupati. Sejumlah persiapan telah saya lakukan," katanya.

Aswin menuturkan, sikap itu sekaligus membantah tuduhan sejumlah pihak yang menyatakan dirinya hanya sekadar main-main maju dalam pilkada. ”Ada yang mengatakan saya ini main-main. Bahkan, hanya alat untuk menjegal pihak lain. Saya maju dan serius. Kali ini saya buktikan bersama Pak Nurul Edy,” kata Aswinnur.

Aswin mengaku sudah memiliki infrastruktur politik yang baik. Selama menjabat sebagai Kepala Desa Ujung Pandaran, dia memiliki hubungan baik dengan seluruh kades di Kotim. Karena itu, dia akan merangkul seluruh kades masuk dalam gerbong pemenangannya.

Aswinnur selama ini cukup dikenal sebagai salah satu pionir penting dalam asosiasi  pemerintahan desa yang membawahi 168 desa di Kotim. ”Saya mencalonkan diri sebagai wakil bupati karena dukungan teman-teman seluruh kepala desa di Kotim," ujar dia.

Aswin mengatakan, sudah membentuk tim untuk menggalang dukungan dari jalur perseorangan. Masyarakat dinilai antusias mendukungnya. Hal itu terlihat dari pengumpulan KTP dukungan yang menurutnya sudah mencapai sekitar 23 ribu lembar.

Pemerhati politik di Kotim Bambang Nugroho sebelumnya menduga ada skenario besar dengan memunculkan calon bayangan. Munculnya nama Aswinnur, Kepala Desa Ujung Pandaran melalui jalur perseorangan, menurutnya, berpotensi menjegal langkah Jhon Krisli yang juga tengah berupaya menempuh jalur itu.

Sementara itu, pasangannya, Nurul Edy, yang masih menjabat Asisten II Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Kalteng mengaku siap melepas jabatan dan statusnya sebagai ASN bersama Aswin.

Hal itu dia tegaskan saat menyerahkan berkas pendaftaran ke Partai Golkar bersama Aswinnur. Keduanya mengaku akan mengikuti semua yang disyaratkan dalam pilkada. Dia juga mempertegas langkah alternatif melalui jalur independen.

”Jalur independen merupakan alternatif jika dalam perjalanannya nanti kami tidak mendapatkan perahu atau tidak ada partai politik yang mengusung kami berdua," ujarnya.

Nurul Edy mengaku memilih Partai Golkar sebagai tempat mendaftar karena dirinya merasa bagian dari Golkar dan akan menjadi salah satu kadernya. ”Saya ini jadi PNS saat masa kejayaan Golkar. Jadi saya merasa dengan Golkar ini sangat dekat sekali,” kata pejabat yang akan pesiun 18 bulan lagi ini.

Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati Golkar Kotim  Irwan Tulus Subekti mengatakan, sudah ada 12 nama yang mulai merapat ke Golkar. Sebagian masih dalam tahapan pengambilan formulir. Sebagian lagi telah mengembalikan.

Pendaftaran bakal calon bupati/wakil bupati Partai Golkar akan ditutup 30 Oktober nanti. Bersamaan dengan itu, lanjutnya, akan digelar rapat pleno. Nama bakal calon yang diterima tim penjaringan akan diserahkan kepada pengurus di wilayah kecamatan.

Melalui suara pengurus kecamatan, kata Irwan, akan ditetapkan bakal calon. Nama bakal calon tersebut selanjutnya akan diserahkan ke DPD Golkar Kalteng yang dilanjutkan ke DPP untuk mendapatkan rekomendasi.

Seluruh bakal calon, kata Irwan, akan diundang kembali ke Golkar untuk menyampaikan visi dan misinya. Tim penjaringan akan memiliki penilaian tersendiri terhadap bakal calon. Dia juga menegaskan, antara kader dan nonkader tidak ada perlakuan istimewa. Semuanya akan melewati tahapan dan mekanisme yang sudah ditentukan.

”Penetapan siapa bakal calon yang akan diusung nantinya bukan tim penjaringan yang menentukan, namun ada proses dan ketentuannya," tandasnya. (ang/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers