PANGKALAN BANTENG – Dugaan keracunan puluhan murid SDN 1 Sungai Kuning, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kobar, harus menjadi perhatian semua pihak. Pihak harus lebih selektif memberikan izin para pedagang di kawasan pendidikan itu. Hal itu agar makanan ”beracun” alias tak laik konsumsi yang diduga dijual oknum pedagang tak lagi terulang.
Informasi yang dihimpun, oknum penjual jajanan di SDN 1 Sungai Kuning tersebut diduga sering menghindar atau menyembunyikan barang dagangannya ketika Puskesmas Semanggang melakukan kunjungan rutin.
Puskesmas Semanggang saat dikonfirmasi Radar Sampit membenarkan hal itu. ”Memang ada beberapa kali visit (kunjungan) ke sekolah itu yang sifatnya rutin. Begitu melihat kami, pedagang (oknum) itu reaksinya berubah. Ada yang pernah menyembunyikan barang dagangannya. Kadang juga saat kami datang warungnya sudah tutup,” kata Fitri, petugas kesehatan di Puskesmas Semanggang.
Padahal, lanjutnya, pemeriksaan itu juga sekaligus sosialisasi tentang standar kesehatan terkait berjualan makanan dan minumam. ”Mungkin reaksi itu muncul karena sebelumnya juga pernah ada temuan dan akhirnya kami buatkan rekomendasi ke pihak sekolah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Semanggang Jonferi Sidabalok mengatakan, dari setiap kunjungan rutin untuk memeriksa kantin atau para pedagang jajanan di sekolah, pihaknya selalu mengeluarkan rekomendasi yang diserahkan ke pihak sekolah.
”Rekomendasi itu juga berisi hasil pemeriksaan dan tindak lanjutnya berada di pihak sekolah. Karena puskesmas tidak memiliki kewenangan untuk ikut campur secara langsung terkait kebijakan itu,” ujarnya.
Dengan kejadian tersebut, lanjutnya, Puskesmas akan mendorong agar pihak sekolah melalui Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pangkalan Banteng untuk bersama-sama membuat komitmen terkait pengelolaan kantin sehat di sekolah.
”Kantin sehat yang telah ada bisa mencontoh di SMP Indah Makmur yang juga melayani SD Harapan Sejahtera,” katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kobar Samsudin mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti kejadian tersebut dan mengimbau agar orang tua membiasakan membuatkan bekal anak-anak mereka saat di sekolah.
”Memang sebenarnya dalam rangka gerakan masyarakat sehat dan pelaksanaan isi piringku, diharapkan anak-anak sekolah membawa bekal dari rumah. Atau bila sekolah berkomitmen membentuk kantin sehat juga akan lebih baik lagi,” ujarnya.
Seperti diketahui, sekitar 32 murid SDN 1 Sungai Kuning, Kecamatan Pangkalan Banteng, diduga mengalami keracunan massal. Penyebab kejadian itu diduga akibat makanan dibeli dari salah satu pedagang di sekolah tersebut, Jumat (18/10).
Informasi yang dihimpun, para pelajar mengalami mual, muntah, pusing hingga diare. Belum diketahui pasti jenis makanan yang mereka konsumsi. Namun, para korban didominasi pelajar kelas 4 di sekolah yang dulu bernama SDN 2 Kebun Agung itu.
Pihak sekolah telah melarang oknum penjual jajanan berdagang. Keputusan itu berdasarkan hasil pertemuan antara keluarga korban, sekolah, Bhabinkamtibmas, Pemerintah Desa Sungai Kuning, dan Puskesmas Semanggang. (sla/ign)