SAMPIT-Mantan Ketua DPRD Kotawaringin Timur Jhon Krisli dan Suprianti Rambat merapatkan ke Partai Gerindra. Keduanya sama-sama meminang Gerindra sebagai kendaraan politik menuju Pemilihan Kepala Daerah Kotim 2020.
Di hadapan tim penjaringan, Jhon Krisli menyampaikan visi yang sejalan dengan visi Prabowo Subianto saat Pemilihan Presiden, yakni adil dan makmur. ”Sejalan dengan visi dan misi Pak Prabowo, adil dan makmur adalah hal yang harus diperjuangkan untuk Kotim ke depannya,” kata Jhon Krisli.
Dia menegaskan, pemimpin Kotim harus sosok yang berani mendobrak kebuntuan pembangunan di pelosok. Maka dari itu dia mengusung pembangunan berbasis pelosok. Salah satu program andalannya yakni pogram swakelola. Pemerintah daerah akan membagian alat berat kepada setiap kecamatan di daerah utara dan selatan untuk membuka akses jalan di pelosok.
”Karena jika masih menunggu kucuran APBD akan sulit itu bisa diselesaikan, tetapi jika dengan sistem swakelola ini berikan waktu saya dua tahun akan tuntas dan tembus semua akses jalan kita,” ujar Jhon Krisli.
Menurutnya, kepala daerah yang tidak berani melakukan gebrakan, maka percepatan pembangunan yang merata dan berkeadilan tidak akan tercapai. “Kalau hanya mengharap dana APBD, semua orang bisa. Saya pastikan Kotim ini bisa berubah kalau kita berani melakukan perubahan,” tandasnya.
Hal serupa dilakukan Suprianti Rambat yang juga mendaftar ke Gerindra. Perempuan yang tenar dengan nama Bu Rambat ini berharap Gerindra mengusungnya sebagai calon Bupati Kotim. Pengusaha properti di Sampit ini cukup popular di kalangan masyarakat sehingga diyakini mampu bersaing dengan para politikus senior seperti Jhon Krisli, Taufiq Mukri, dan Supriadi.
Bu Rambat mengaku sudah memahami kebutuhan dasar yang harus disiapkan untuk mencalonkan diri. Sebab itu semua kunci untuk menggerakan tim pemenangan. “Yang pasti semuanya saya sudah siap. Itu saja,” kata Suprianti.
Ketua DPC Gerindra H Ary Dewar memastikan partainya tidak meminta mahar politik. Meski demikian ia menegaskan bakal calon harus mampu secara finasial. Bahkan bakal calon yang akan direkomendasikan nantinya hanya satu nama dan itu menunggu hasil survei elektabilitas bakal calon. "Siapa yang tertinggi itu yang kami rekomendasikan, proses ini masih berjalan,” katanya.
Selain Suprianti Rambat dan Jhon Krisli, bakal ada lagi sejumlah bakal calon yang mendaftar hingga 5 November 2019.
Sementara itu, Zam’an mendaftarkan diri ke Partai Demokrat kemarin (28/10). Dirinya merupakan pendaftar kelima di Partai Demokrat semenjak dibuka 6 Oktober 2019 lalu. Kehadiran bos rumah makan Batu Mandi ini disambut sekretaris penjaringan Partai Demokrat Handoyo.
Zam’an menyebutkan, tim yang dibawa merupakan teman dekat dari SMP dan SMA serta teman-teman seprofesinya. Dia berharap Demokrat membuka peluang baginya sebagai calon Bupati Kotim periode 2010-2024.
“Kami ingin mewujudkan Kotim mandiri, yaitu maju, aman, normatif, dinamis, berdiri sendiri. Fokus ke arah pembangunan ekonomi masyarakat. Bagaimana sebuah kebijakan pemerintah untuk menata kesejahteraan masyarakat. Karena kami dari pengusaha memiliki strategi untuk mendirikan UMKM dari nol. Kami sadari Kotim punya banyak potensi, hanya saja dari pemimpin terdahulu belum terlalu memperhatikan pertumbuhan UMKM,” tandasnya.
Dalam pendaftarannya Zam’an mengaku optimis akan mendapatkan rekomendasi dari salah satu partai. Ia juga sudah memiliki pandangan siapa bakal calon Wakil Bupati Kotim yang akan mendampinginya. “Sementara kita belum diskusikan siapa calon bupati atau wakil, kita terlebih dahulu melakukan pembicaraan untuk menyamakan persepsi” tutupnya. (dia/ang/yit)