SAMPIT – Sejumlah lampu pengatur lalu lintas di dalam Kota Sampit yang sempat tidak berfungsi kini sudah normal. Meski demikian, sejumlah lampu lalin di beberapa titik masih menunggu perbaikan. Ada pula lampu lalu lintas yang jadi korban pengerjaan proyek drainase, yakni kabel yang rusak akibat ekskavator.
Emy (39), salah satu pengguna jalan mengaku baru menyadari lampu lalu lintas di kawasan tersebut sudah berfungsi kembali. Sebelumnya memang dia sempat melihat beberapa pekerja yang sedang melakukan perbaikan.
”Waktu itu memang saya melihat ada pekerja. Kelihatannya seperti membongkar aspal. Mungkin mereka sedang perbaikan kabel listrik lampu merah biar nyala lagi,” katanya.
Emy yang sering melintas di kawasan tersebut mengaku, jalur tersebut ramai pengendara, sehingga saat lampu lalu lintas tak berfungsi, lalu lintas semrawut. Pengendara saling ingin mendahului.
”Kalau ada lampu merah begini kan jadi tertib. Tidak takut tertabrak,” ujar ibu dari tiga orang anak ini.
Sementara itu, lampu lalu lintas di perempatan Jalan Kapten Mulyono hingga belum berfungsi. Akibatnya, kawasan itu kerap macet, terutama saat jam sibuk. Belum lagi kendaraan yang melintas kebanyakan kendaraan besar, sehingga pengguna jalan lain perlu ekstra hati-hati saat melintas.
”Di sini sering macet. Belum lagi banyak mobil besar, kami yang naik sepeda motor takut-takut juga, jadi memilih mengalah biar mobil besar yang lebih dulu,” ujar Wulan, pengguna jalan yang sering melintas di kawasan itu.
Selain itu, lampu lalu lintas di perempatan Jalan Pemuda bahkan tidak berfungsi sama sekali. Di perempatan jalan tersebut bahkan terlihat semrawut saat jam sibuk seperti saat pagi dan sore hari.
Kepala Bidang sarana dan prasarana Dinas Perhubungan Kotim Rino Mulyo mengatakan, kabel lampu lalu lintas di perempatan Jalan Kapten Mulyono sedang bermasalah. ”Ada alat yang bermasalah. Ada kabel bawah tanah yang korslet di traffic light itu,” sebut Rino.
Kerusakan tersebut, menurutnya, karena tergorok ekskavator saat perbaikan drainase, sehingga belum dapat kabel bawah tanah yang korslet tersebut. Traffic light di kawasan tersebut hingga kini belum bisa berfungsi normal.
Lampu lalu lintas di perempatan Jalan Pembina yang juga belum berfungsi disebabkan kerusakan pada komponen solar cell (sel surya, komponen yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik).
Lampu lalu lintas di lokasi tersebut tanggung jawab Dishub Kalteng. Pihaknya telah menyampaikan kerusakan itu kepada Balai PengelolaTransportaasi darat (BPTD) Wilayah XVI Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), namun belum ada perbaikan. (yn/ign)