SAMPIT – Bakal calon bupati Kotim Taufiq Mukri kian memanaskan suhu politik menjelang pilkada. Wakil Bupati Kotim dua periode ini seolah menabuh genderang perang untuk lawan politiknya, bahwa dia serius ingin merebut kursi orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung.
Taufiq mengaku sudah cukup sabar dan mengalah selama dua kali konstelasi. Dia selalu dipasangkan sebagai wakil bupati bersama Supian Hadi yang telah memimpin Kotim sejak 2010 silam.
”Saya cukup dua kali mengalah jadi wakil. Kali ini, saya atas dorongan dan dukungan tokoh, maju menjadi bupati. Saya akan melanjutkan pembangunan Kotim. Dulu motto kami (bersama Supian Hadi) ”Manis Manasai” bersama, kami sekarang (bersama Supriadi) mengangkat motto ”Menari Manasai”. Itu visi misi kami,” katanya, Jumat (3/1).
Hal itu disampaikan Taufiq saat mendaftar ke DPC PKB Kotim bersama Supriadi yang merupakan bakal calon wakilnya. Menurut Taufiq, motto itu merupakan cerminan semangatnya untuk menciptakan masyarakat Kotim yang mandiri, madani, dan dinamis.
Dia juga menegaskan, dalam programnya ke depan, tidak ada lagi istilah pembangunan yang mubazir. Program yang akan dilaksanakan sesuai perencanaan matang, sehingga benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Taufiq juga mengungkapkan, ada pihak yang tak senang dengan keikutsertaannya bersama Supriadi dalam Pilkada Kotim. Meski demikian, dia tetap optimistis bisa merebut kemenangan.
”Jujur, saya akui, ada yang tidak senang dengan saya karena katanya umur saya sudah tua. Begitu juga dengan Pak Supriadi, ada yang tidak suka. Katanya karena dua kali maju, dua kali pula kalah. Tapi, kami punya keyakinan kali ini bisa menang,” tegasnya.
Supriadi menambahkan, Kotim merupakan salah satu kabupaten yang maju di Kalteng. Karena itu, harus dipimpin orang berkualitas, berkapabilitas, dan berintegritas. ”Kalau Kotim dipimpin orang yang tidak tepat, akan jadi sebuah kemunduran,” ujarnya.
Pasangan Taufiq Mukri-Supriadi juga menyampaikan komitmennya kepada PKB Kotim. Apabila keduanya terpilih, akan menjadikan PKB Kotim bagian dari pemerintahan. PKB dijanjikan masuk dalam staf khusus kepala daerah yang tugas dan fungsinya akan menjadi pengarah kebijakan kepala daerah.
”Kalau kami terpilih, kami akan membentuk staf khusus dan nanti akan diambil dari ketua partai yang mendukung yang akan menjadi pengarah kami. Kami tidak akan meninggalkan partai pengusung kami,” ujar Taufiq. (ang/ign)