SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 30 Januari 2020 14:28
Wajib Kenakan Pakaian Khusus, Hasil Laboratorium Jadi Penentu

Melihat Simulasi Penanganan Pasien Terduga Terinfeksi Virus Corona

SIMULASI: Seorang pria diduga terinfeksi virus corona dibawa petugas KKP Sampit dan dirujuk ke IGD RSUD dr Murjani Sampit, Rabu (29/1).(HENY/RADAR SAMPIT)

Menangani penyakit mematikan yang menggemparkan dunia tak bisa sembarangan. Tenaga medis harus terlatih agar penyakit itu tak kian menyebar. Simulasi diperlukan agar lebih sigap saat mendapati kasus sebenarnya.

HENY, Sampit

Suasana panik dan genting meliputi ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD dr Murjani Sampit, Rabu (29/1) siang. Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Murjani Sampit Febby Yudha Herlambang tiba-tiba mendapat telepon dari petugas kantor kesehatan pelabuhan (KKP) Sampit.

Petugas KKP yang menjabat sebagai Staf Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi KKP Sampit Agus Sudirman menginstruksikan RSUD dr Murjani Sampit agar siaga. Pasalnya, ada seorang pria asal Kotim yang diduga terinfeksi virus corona yang terdeteksi thermal scan oleh petugas.

Pria tersebut mengalami berbagai gejala terjangkit corona, seperti panas, batuk, dan pilek, serta memiliki riwayat bepergian ke daerah yang tepapar virus tersebut.

Mendapat kabar itu, Ketua Tim Skrinning RSUD dr Murjani Sampit Efraim Kendek Biring yang juga dokter spesialis paru-paru, menyampaikan kepada Yudha agar tim lapangan siap menangani pasien terduga terjangkit virus corona. Yudha lalu menginformasikan ke KKP, pihaknya siap menerima pasien suspect.

Tak lama kemudian, suara ambulans terdengar dari kejauhan. Setibanya di depan pintu IGD, dua petugas KKP berpakaian lengkap berwarna kuning cerah dan mengenakan masker N-95, bergegas turun membawa pasien yang saat itu sudah diberikan suntikan infus dan mengenakan masker.

Pasien tersebut langsung diarahkan menuju ruang isolasi yang sudah disediakan sedemikian rupa. Sejumlah dokter dan perawat berpakaian lengkap serbaputih, kaca mata pelindung, masker N-95, dan sarung tangan khusus, telah siaga.

Selama pasien berada di ruang isolasi, dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti rontgen yang ditangani bidang radiologi dan mengambil sampel darah. Selanjutnya ditujukan ke ruang laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan DL, ureum, kreatinin, dan SHOT/SGPT.

Rangkaian adegan penanganan pasien terduga terinfeksi virus corona itu bukan kejadian sesungguhnya. Hanya simulasi penanganan oleh petugas RSUD dr Murjani Sampit untuk mengantisipasi kesiapan jika terjadi kasus tersebut.

”Rangkaian penanganan ini kami lakukukan sebagai upaya antisipasi ketika terdapat kasus seseorang yang terduga terinfeksi virus corona,” kata Denny Muda Perdana, Direktur RSUD dr Murjani Sampit.

Dia menuturkan, penanganan pasien terduga terinfeksi virus harus dilakukan melalui komunikasi dan persiapan yang matang untuk mencegah dampak penularan. Baik terhadap orang di sekitarnya maupun tenaga medis yang saat itu menangani.

”Dalam penanganan kasus terduga terjangkit virus harus melalui komunikasi melalui kerja sama dari KKP. Ketika ada kode dari KKP, Tim Skrinning akan siap siaga dengan pakaian khusus untuk menghindari terjadinya penularan,” ujarnya.

Yudha menambahkan, jika ditemukan kasus pasien terduga terinfeksi virus corona, KKP akan mengomunikasikan merujuk pasien ke rumah sakit.

”Setelah ada informasi dari KKP dan kami nyatakan siap, pasien dirujuk dan ditangani Tim Skrinning yang melibatkan dokter ahli spesialis paru, perawat, dan petugas medis lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, jumlah personel setiap anggota yang termasuk dalam Tim Skrinning terbagi dalam beberapa shift. ”Semua dokter yang saat itu menangani pasien akan siap bekerja dengan maksimal,” katanya.

Yudha melanjutkan, apabila ada kasus pasien terduga terinfeksi virus corona, dokter yang menangani akan melakukan pemeriksaan fisik sebagai upaya penanganan awal.

”Setelah pasien dilakukan pemeriksaan fisik dan harus dirujuk, akan dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvalnus. Tetapi, apabila bisa kami tangani, akan ditangani di sini,” ujarnya.

Ketua Tim Skrinning Efraim Kendek Biring mengatakan, dalam pemeriksaan fisik, setelah pasien yang terduga terinfeksi virus corona masuk ruang IGD, pasien akan menjalani berbagai tahapan pemeriksaan. Hasil laboratorium akan menjadi penentu pasien tersebut positif terinfeksi virus corona atau tidak.

”Bila pasien ditemukan positif mengalami pneumonia, pasien dirujuk ke RS rujukan dengan catatan setelan respons time dari pasien masuk sampai dengan keluar maksimal dua jam,” ujarnya.

Di samping itu, tak kalah penting, sebelum pasien memasuki ruang isolasi, tenaga medis seperti dokter dan perawat harus mengenakan alat pelindung diri atau berpakaian khusus dan lengkap, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.

”Setelah penanganan selesai, sebelum dan sesudah kontak harus mencuci tangan  dan perlengkapan alat pelindung diri harus dibuang ke tempat sampah,” tandasnya.

 

Siap Membantu

Terpisah, Kepala Imigrasi Kelas II TPI Sampit Iwan Irawan mengatakan, sejak akhir 2019 hingga kini, belum ada warga Kotim yang melakukan keberangkatan ke Cina. Yang ada hanya pembuatan paspor untuk naik haji dan liburan ke negara lainnya.

”Kantor imigrasi kelas II TPI sampit membawahi dua) empat pemeriksaan Imigrasi, yaitu sampit dan Kumai. Di dua tempat pemeriksaan tersebut, dilakukan pemeriksaan terhadap alat angkut (kapal) barang yang di dalamnya terdapat crew yang berasal dari berbagai negara,” terang Iwan.

Iwan menegaskan, pihaknya siap membantu dan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam melakukan pencegahan virus corona. Selain itu, akan berupaya mengimbau warga yang berniat ke Cina agar menunda terlebih dulu keberangkatannya sampai wabah virus corona berlalu.

Dia menambahkan, hingga kini belum ada larangan atau surat edaran terkait larangan bagi WNI untuk melakukan perjalanan ke Cina. Yang ada hanya surat edaran dari Karantina Kesehatan terkait adanya virus corona.

”Tetap berangkat dan tidaknya kembali kepada masyarakat. Akan tetapi, kami sarankan agar ditunda terlebih dahulu,” tandasnya. (hgn/dia/hgn)


BACA JUGA

Selasa, 29 April 2025 17:44

Kotim Lirik Pengolahan Lidah Buaya

SAMPIT — Dalam upaya meningkatkan potensi pertanian daerah, Pemerintah Kabupaten…

Selasa, 29 April 2025 17:43

Antisipasi Penumpukan Sampah, DLH Kotim Genjot Penataan TPA

SAMPIT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 29 April 2025 17:43

Tingkatkan Produksi Sawit Tanpa Ekspansi Lahan

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan bahwa Indonesia…

Selasa, 29 April 2025 17:42

Gebyar PAUD Meriahkan Hardiknas 2025

SAMPIT — Semangat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kabupaten…

Senin, 28 April 2025 17:16

Tanamkan Daya Juang Anak-Anak

SAMPIT – Sebanyak 151 pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten…

Senin, 28 April 2025 17:16

Pererat Sinergi, Wabup Kotim Kunker ke Mempawah

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mempererat hubungan…

Senin, 28 April 2025 17:15

Kepala Bapenda Kotim Ramadansyah

SAMPIT – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Kotawaringin Timur…

Senin, 28 April 2025 17:15

Bapenda Kotim Optimalkan Pendapatan Daerah

SAMPIT – Upaya meningkatkan pendapatan daerah terus digencarkan Badan Pendapatan…

Jumat, 25 April 2025 12:01

Wabup Kunjungan Kerja ke Pontianak

SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati melaksanakan kunjungan…

Jumat, 25 April 2025 12:00

Simulasi Karhutla Libatkan Ratusan Pelajar

SAMPIT – Ratusan pelajar di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ambil…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers