SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 07 Februari 2020 15:34
Haul Guru Sekumpul, Penutupan Jembatan Bajarum Diundur
OBJEK VITAL: Jembatan Mentaya atau Jembatan Bajarum yang akan ditutup.(RADO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Rencana penutupan Jembatan Bajarum ditunda. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI awalnya menjadwalkan penutupan pada Sabtu (29/2). Rencana tersebut diubah menjadi pertengahan Maret. Penundaan ini karena adanya Haul Abah Guru Sekumpul di Provinsi Kalimantan Selatan.  

 “Rencananya pada tanggal 28 Februari ini kami mulai melakukan pemasangan alat sensor dan tanggal 29 Februari Jembatan Bajarum ditutup selama tes uji beban dilakukan. Tetapi, Kasatlantas  Polres Kotim meminta agar diundur karena ada kegiatan Haul Guru Sekumpul,” kata Femy Arizona, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan dari Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI melalui Satuan Kerja (Satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (6/2).

 “Pemberitahuan ini sengaja kami sampaikan jauh-jauh hari agar dapat diketahui oleh masyarakat yang ingin melakukan perjalanan jauh melewati Jembatan Bajarum. Untuk waktunya masih tentatif, tetapi yang dilaksanakan pada Maret 2020,” katanya.

Apabila tanggal dan waktu pelaksanaan telah ditetapkan, pihaknya berencana membuat dan memasang spanduk pemberitahuan di arah ke Palangka Raya dan arah ke Sampit agar dapat diketahui seluruh masyarakat.

“Kami berencana akan memasang spanduk pemberitahuan dan waktu dan tanggalnya ditetapkan,” ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi dari Pengurus Majelis Al Barokah Banjarmasin Noval Mubarak membenarkan bahwa pelaksanaan Haul Guru Sekumpul dijadwalkan secara khusus pada 29 Februari, sedangkan puncaknya dilaksanakan pada 1 Maret 2020. Dari informasi yang beredar, kegiatan Haul Guru Sekumpul bakal dihadiri oleh ribuan masyarakat Kotim.

Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel mengatakan, permintaan penundaan penutupan Jembatan Bajarum dilakukan karena adanya pelaksanaan kegiatan guru sekumpul yang diperkirakan akan dihadiri oleh banyak masyarakat yang akan melintas dari Sampit.

“Seperti di tahun-tahun sebelumnya, masyarakat Sampit bahkan dari luar Sampit melintas melewati Sampit,” kata Rommel.

Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan serta kelancaran masyarakat menuju lokasi Haul Guru Sekumpul, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kotim dan menyampaikan kepada P2JN Provinsi Kalteng agar menunda penutupan jembatan. Dari hasil pertimbangan tersebut ditetapkan pelaksanaan jadwal penutupan Jembatan Bajarum dilaksanakan pada tanggal 13-15 Maret.

“Dari hasil pertimbangan P2JN PUPR Provinsi Kalteng mengajukan dan menetapkan jadwal penutupan dilaksanakan mulai tanggal 13-15 Maret pada jam-jam tertentu,” ujarnya.

Rencana penutupan Jembatan Bajarum telah tertuang dalam surat edaran yang ditujukan pada Pemkab Kotim. Penutupan jembatan tersebut merupakan program preservasi jembatan nasional oleh Satuan Kerja P2JN Provinsi Kalteng. Evaluasi dilakukan terhadap kondisi struktur eksisting  jembatan.

Kegiatan yang akan dilaksanakan berupa pengujian statis. Tujuannya untuk  mengetahui kondisi struktur  jembatan (lendutan dan tegangan). Pengujian dilakukan dengan cara memberikan beban  pada jembatan berupa muatan truk.  Rangkaian pengujian dimulai dari  pemasangan alat sensor, instalasi  sensor ke data logger dan setting, kemudian dilanjutkan pengujian tipikal bentang satu (100 meter). Penutupan total jembatan akan berlangsung sekitar dua jam.  

Setelah itu jembatan akan dibuka kembali, lalu dilanjutkan pengujian tipikal bentang dua sepanjang 60 meter. Selama proses itu, jembatan kembali ditutup. Lalu lintas dibuka selama setengah jam, dilanjutkan lagi dengan uji bentang tiga sepanjang 50 meter.  

Sementara itu di Banjarbaru, sebagian sekolah diliburkan menjelang pelaksanaan Haul Guru Sekumpul yang dimulai 29 Februari. Setidaknya, ada 14 sekolah yang bakal menampung jemaah haul yang diprediksi bakal membeludak.

Dari data Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, daya tampung yang disediakan di 14 sekolah ini mencapai 2500 orang. Ruangan ini pun dipastikan selain sebagai rest area, juga bisa dijadikan lokasj menginap.

Kepala Disdik Kota Banjarbaru M Aswan menyebut sekolah-sekolah yang bakal dijadikan tempat penginapan  berlokasi di titik akses menuju lokasi haul. Misalnya seperti di wilayah Banjarbaru kota, Landasan Ulin, Sungai Ulin hingga areal Cempaka Banjarbaru.

"Memang tahun sebelumnya kita sudah ikut berpartisipasi juga. Namun tahun ini cakupannya lebih banyak, dulu hanya tiga sekolah. Alhamdulillah ada 14 sekolah di bawah naungan Disdik Kota yang sudah siap," katanya.

Selain menyediakan tempat istirahat dan tempat menginap, sekolah yang jadi lokasi menginap kata Aswan juga dilengkapi beberapa fasilitas. Mulai alas hingga bantal menginap, tempat wudu, musala, toilet dan kamar mandi hingga juga diusahakan keperluan konsumsi.

"Untuk waktunya kita atur datangnya bisa Jumat (28/2)  sore, jika pulangnya hari Senin (1/3). Jadi fasilitas bisa digunakan selama kurang lebih tiga hari, yakni dari Jumat sampai Senin," infonya.

Untuk kegiatan belajar mengajar, Aswan mengatakan bakal meliburkan sekolah yang bangunannya diperuntukkan untuk menampung jemaah. "Ada yang satu hari saja libur misal hari Senin. Tapi ada juga yang dari Sabtu libur, tapi hanya sebagian saja."

Terakhir, nantinya ruangan menginap antara laki-laki dan perempuan  bakal dipisah. Pihaknya pun sudah mengkoordinasikan terkait fasilitas ini kepada Posko utama pelaksanaan Haul Guru Sekumpul.

"Jadi kita akan laporkan nanti berapa jemaah yang menginap. Untuk jemaah nanti bisa langsung datang saja ke sekolah-sekolah yang disiapkan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Banjarbaru, Mahdi yang sekolahnya termasuk jadi lokasi menginap memastikan bahwa sekolahnya sudah siap.

"Alhamdulillah tahun ini kita bisa ikut berpartisipasi. Untuk daya tampung berkapasitas 100 orang, lengkap dengan parkir serta fasilitas lainnya seperti alas dan bantal tidur. Kita juga sediakan minuman seperti teh dan kopi, Insya Allah juga kita siapkan makan satu kali," jelasnya.

Sesuai dengan prosedur yang ada, jemaah yang ingin menginap di sekolahnya kata Mahdi bisa langsung datang ke alamat sekolah yang berlokasi di Jalan Panglima Batur ini.

"Untuk ruang menginap ada lima ruang kelas yang kita sediakan. Jadi nanti datang, lapor dan kita bakal mengarahkan ke ruangannya," janjinya.

Perihal meliburkan siswa, di SMP Negeri 2 Banjarbaru terang Mahdi hanya libur satu hari, yakni pada Senin (1/3). "Karena Sabtu memang kita tidak masuk, jadi hanya hari Senin (libur)." (rvn/ay/ran/hgn/yit)

 

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers