PALANGKA RAYA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempersilakan semua bakal calon kepala daerah yang telah mendaftar saling klaim mendapat rekomendasi. Semua bakal calon yang telah mendaftar, baik untuk Pilkada Kalteng maupun Kotim, dinilai memiliki hak menggunakan perahu partai tersebut.
”Silakan saja klaim, tetapi saya pastikan itu semua belum ada yang tahu (rekomendasinya), karena penentunya di DPP. Termasuk petahana (Sugianto-Habib) juga memiliki hak mendapatkannya. Hanya saja, tidak buru-buru diumumkan. Lihat saja nanti,” kata Sekretaris DPD PDIP Kalteng Sigit K Yunianto, Senin (17/2).
Sigit menuturkan, kemungkinan rekomendasi tersebut bisa diumumkan sebelum Juni, karena mendekati pendaftaran pasangan bakal calon ke KPU.
Sigit menegaskan, PDIP menerapkan kehati-hatian dalam memilih pasangan yang akan diusung. Sebab, partainya memiliki visi dan misi yang jelas sebagai leading pembangunan. ”Artinya, yang diusung harus benar-benar mampuni dan berkualitas serta memiliki visi dan misi selaras dengan visi dan misi partai,” ujarnya.
Apabila nantinya sudah ada yang dipastikan mendapat rekomendasi, Sigit menambahkan, seluruh mesin partai, kader, relawan, hingga pengurus, wajib mendukung dan memenangkan pasangan calon tersebut.
”Pokoknya saat ini kita tunggu saja di DPP, karena masih tahap seleksi. Dan ingat, PDIP tidak ingin langkah politiknya diketahui lawan,” tegasnya.
Rekomendasi PDIP memang paling ditunggu, baik dalam Pilkada Kalteng maupun Kotim. Pasalnya, partai tersebut merupakan pemenang pemilu legislatif dan memiliki kursi di DPRD lebih banyak dibanding partai lainnya.
Sejauh ini, untuk Pilkada Kalteng, Riban Satia mengklaim telah mendapat restu dari petinggi PDIP. Karena itu dia gencar melakukan sosialisasi. Di Kotim, Halikinnor disebut-sebut telah mendapat dukungan dari partai tersebut. Namun, PDIP menegaskan belum ada rekomendasi yang keluar.
Klaim Golkar
Sementara itu, dalam Pilkada Kotim, pasangan bakal calon Taufiq Mukri-Supriadi mengklaim sudah mengantongi restu dari Partai Golkar. Dipastikan keduanya akan menggunakan perahu beringin dalam pesta demokrasi tahun ini.
”Kami bersampa Pak Supriadi sudah dapat jaminan dari Golkar. Meski belum ada rekomendasi, tapi sudah ada jaminan,” kata Taufiq, Senin (17/2).
Taufiq menuturkan, pihaknya masih kekurangan dua kursi untuk maju, karena Golkar hanya memiliki enam kursi di DPRD Kotim. Karena itu, dia bersama Supriadi terus melakukan lobi politik untuk mendapatkan tambahan minimal dua kursi.
Sejauh ini, Taufiq-Supriadi telah mendaftarkan diri hampir di semua partai politik yang menjaring bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. ”Kami diminta mendapatkan dua kursi lagi agar syarat yang ditetapkan KPU tercapai (delapan kursi, Red),” kata taufiq.
Meski demikian, Taufiq mengakui pihaknya memang membentuk tim dan relawan. Namun, sejumlah pihak secara sukarela mulai bergerak dengan swadaya sendiri untuk menyosialisasikan pasangan Taufiq-Supriadi.
Taufiq enggan menyebutkan kesiapannya finansialnya untuk menghadapi panasnya pertarungan politik. Dalam Pilkada Kotim, keperluan untuk sosialisasi dan kampanye memerlukan biaya besar. Perlu dana miliaran rupiah yang harus dikucurkan untuk tim sukses dan relawan. ”Jangan bicarakan itu dulu ya,” ujarnya. (daq/ang/ign)