Perdie M Yoseph, bertekad mewujudkan kemajuan daerahnya menjadi Kabupaten Murung Raya Emas di tahun 2030 mendatang. Salah satu terobosan yang dicetuskannya, menganggarkan Rp 1,5 Miliar untuk satu desa dan satu kelurahan.
Reno, Sampit
Hadirnya orang nomor satu di Bumi Tana Malai Tolung Lingu ini ke Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur pada Rabu (26/2) tadi, memaparkan keberhasilan program penguatan sumberdaya manusia (SDM) dengan dukungan anggaran yang maksimal. Paparan tersebut diacara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah.
Atas kebijakannya itu, Perdie Midel Yoseph dianggap sebagai bupati yang sangat peduli terhadap keberlangsungan sumber daya dan sarana pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kalimantan Tengah.
Dalam kesempatan itu juga, Perdie menjelaskan secara gamblang strategi dan upaya yang dilakukan pemerintahannya dalam rangka mempersiapkan sumberdaya manusia untuk menyangga Ibukota Negara yang baru di Kabupaten Panajam Paser Utara.
Usai menjadi narasumber, Manajemen Radar Sampit mendapat kesempatan dari suami Lynda Kristiane Perdie ini untuk duduk satu meja. Makan siang bersama di Restaurant Aquarius Bountique Hotel.
Dalam obrolan panjang itu, Perdie menyambut baik atas kehadiran jajaran manajemen Surat Kabar Harian (SKH) Radar Sampit yang juga beredar bagi pembaca di Murung Raya. Perdie mengaku kagum, koran terbesar di Kotawaringin ini mampu merambah seluruh daerah di Provinsi Kalimantan Tengah.
"Ini karena semangat spiritnya sesuai dengan slogan koran ini pak," celetuk Direktur Radar Sampit Siti Fauziah ST.
Perdie yang juga Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Kalimantan Tengah ini, berharap Radar Sampit dapat turut serta menyiarkan program-program pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Murung Raya ke seluruh masyarakat di Kalimantan Tengah.
"Saya ingin Murung Raya ini menjadi daerah yang maju dan berkembang pesat, infrastruktur dasar yang memadai serta dapat memenuhi kebutuhan layak masyarakat dalam rangka menuju Murung Raya Emas 2030," paparnya.
Dijelaskan Perdie, Murung Raya Emas 2030 ini harapan Pemerintah dan masyarakat terwujudnya daerah maju dan masyarakatnya lebih sejahtera. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Murung Raya dibawah kepemimpinannya telah menjalankan program percepatan pembangunan di desa dan kelurahan yakni Rp 1,5 Miliar 1 Desa dan 1 Kelurahan.
Porsi anggaran itu juga mendukung kegiatan penguatan sumberdaya yang dimiliki. Kemudian sebagai bentuk upaya dan kesiapan pihaknya menghadapi perkembangan zaman, serta daerah Murung Raya yang juga akan menjadi penyangga ibu kota Negara.
Diuraikannya, program Rp 1,5 miliar ini lahir sejak Perdie Midel Yoseph bersama Wakil Bupati Rejikinoor dilantik tahun 2018 lalu. Sebelumnya juga telah ada program Rp 1 miliar 1 desa dan 1 kelurahan, dan terlaksana pada periode pertamanya menjadi Bupati Murung Raya pada tahun 2013-2018.
Hal ini juga mengingat bahwa jarak IKN yang baru di Panajam Paser Utara itu cukup dekat dengan Kabupaten Murung Raya, sehingga sudah tentu dampak pembangunan akan dirasakan oleh Murung Raya.
"Sehingga itulah yang kita persiapkan adalah sumberdaya manusia yang kita miliki di Mura. Jadi kita siap menghadapi perkembangan dan kemajuan atas dampak kehadiran ibu kota di Kalimantan Timur itu," papar Perdie.
Selain itu, Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Murung Raya ini menyebutkan bahwa Pemkab Murung Raya telah memperhatikan dan mendukung mahasiswa yang menyelenggarakan pendidikan di perguruan tinggi. Antara lain dengan memberikan bantuan sebesar Rp 10 juta untuk 10 mahasiswa yang berasal dari 116 desa dan 9 Kelurahan di Kabupaten Mura.
Selain itu, ia telah menerbitkan peraturan Bupati Murung Raya nomor 17 Tahun 2019 tentang bantuan bagi mahasiswa kedokteran asal Kabupaten Mura yang berkuliah di Universitas Palangka Raya, melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SMBPTN.
Perdie M Yoseph melanjutkan, dirinya juga menerbitkan Peraturan Bupati Mura Nomor 12 Tahun 2018 tentang Murung Raya Sejahtera. Regulasi itu merupakan program untuk masyarakat miskin dan kurang mampu yang tidak pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah pusat maupun provinsi, dengan empat kriteria yakni lanjut usia di atas 60 tahun, anak terlantar dan yatim piatu.
Ditambah ayah dua anak ini, bahwa program lainnya berupa Kartu Mura Cerdas yang tergolong dalam kartu Gold dan Silver, bagi siswa Sekolah Dasar dan SLTP di Kabupaten Mura.
"Termasuk juga Program Murung Raya Sehat yang sudah terintegrasi dengan Kartu Indonesia Sehat. Semua itu diwujudkan atas tanggungjawab politik kepada masyarakat selama memimpin Mura hingga tahun 2023 nanti," tutup Perdie.
Program andalan Perdie M Yoseph Rp 1,5 miliar 1 desa dan 1 kelurahan yang dikucurkan setiap tahunnya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), kepada 166 Desa dan 9 Kelurahan di Murung Raya. Dan merupakan program pertama yang ada di Indonesia. (*/gus)