SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 16 Maret 2020 11:08
Akhirnya Pemkab Kotim Bersikap, Sekolah Diliburkan, Sampit Expo Ditunda

Terkait Covid-19 Jadi Bencana Nasional

Suasana rapat Pemkab Kotim bersama instansi terkait menghadapi pandemi korona jenis baru (Covid-19) di aula kantor Pemkab Kotim, Senin (16/3).(YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT-  Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akhirnya bersikap menghadapi pandemi korona jenis baru (Covid-19). Bersama instansi terkait Pemkab Kotim menggelar rapat. Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa sekolah diliburkan selama dua pekan. Demkian halnya dengan aktivitas pengumpulan orang banyak seperti Sampit Expo, ditunda untuk sementara waktu. Sampai dengan kondisi membaik.

Sebelumnya diberitakan Radar Sampit, perang terhadap pandemi korona jenis baru (Covid-19) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terkesan masih terlalu santai. Pemkab Kotim belum mengeluarkan kebijakan strategis mengadang penyakit akibat virus itu menulari warga. Bahkan, agenda pemerintah dengan mengumpulkan orang banyak tetap digelar.

Longgarnya pencegahan merebaknya virus tersebut bisa dilihat dari belum adanya kebijakan strategis yang umumnya dilakukan untuk meredam Covid-19 menginfeksi warga. Misalnya, belum ada sosialisasi dan edukasi secara menyeluruh dan lengkap secara langsung dari pemerintah untuk mengantisipasi virus menjangkiti warga.

Selain itu, penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum dan keramaian juga belum dilakukan. Pemkab Kotim juga belum menggelar rapat lanjutan mengenai penanganan khusus penyebaran virus korona yang kini statusnya ditetapkan sebagai bencana nasional itu. Rapat sebelumnya pernah dilakukan saat wabah itu merebak di Cina dan RSUD dr Murjani Sampit ditunjuk sebagai salah satu rujukan penanganan pasien korona.

Masih kendornya langkah Pemkab tersebut dikhawatirkan bisa jadi bom waktu, mengingat virus korona tipe baru merebak dengan sangat cepat. Disinyalir hal itu disebabkan belum adanya warga Kotim yang positif Covid-19.

”Harusnya meski belum ada pasien yang positif, Pemkab melakukan antisipasi dini dan memproteksi warga dari ancaman virus itu dengan menerapkan standar pencegahan korona. Apalagi katanya puncak wabah korona ini pada Mei nanti. Artinya, ini baru masa awal,” kata Dian, karyawan swasta di salah satu perusahaan di Sampit.

Menurut Dian, lemahnya upaya pencegahan bisa berakibat fatal. Di Kalimantan sudah ada pasien positif Covid-19 yang terdeteksi, yakni di Pontianak. Meski jumlahnya belum terlalu signifikan, harusnya upaya pencegahan dilakukan maksimal dengan mengikuti protokol kesehatan dalam penanganan wabah korona tipe baru.

Sekda Kotim Halikinnor sebelumnya menegaskan, Pemkab telah berupaya maksimal mengantisipasi masuknya virus korona tipe baru di Kotim. Bahkan, jauh hari setelah ditetapkan sebagai daerah rawan, Pemkab Kotim sudah merapatkan hal tersebut bersama pihak terkait.

Halikinnor menegaskan, Pemkab Kotim tak berdiam diri menyikapi merebaknya virus tersebut. Hal itu ditandai dengan keluarnya kebijakan larangan bersalaman di sekolah hingga pembatasan perjalanan dinas bagi ASN Pemkab Kotim untuk daerah yang warganya terdeteksi terinfeksi virus tersebut.

Selain itu, Pemkab Kotim dengan pihak terkait juga memperketat masuknya kapal asing. Hal tersebut merupakan tindak lanjut koordinasi rapat pertama yang dilakukan pemerintah bersama unsur terkait. ”Jadi, kami berusaha cegah semaksimal mungkin,” ujarnya pekan lalu.

Sejauh ini, kebijakan strategis tertulis terkait penanganan korona baru dikeluarkan Pemprov Kalteng pada 14 Maret lalu, yakni melalui Surat Edaran Gubernur Kalteng Nomor 443.2/20/BU tentang Pencegahan dan Antisipasi Penyebaran Covid-19. Sejumlah pemerintah kabupaten belum melakukan langkah serupa. Sejauh ini, yang dilakukan baru berupa imbauan dan kebijakan secara lisan.

Ironisnya, di tengah ancaman teror korona yang terus meluas, Pemkab Kotim justru memaksakan tetap menggelar Sampit Expo 2020 pada 21-28 Maret mendatang. Kegiatan itu jelas-jelas mengumpulkan massa dalam jumlah besar. Dalam SE Gubernur Kalteng sebelumnya, ada imbauan agar pemda menunda kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar.

Bupati Kotim Supian Hadi mengatakan, Pemkab merespons SE Gubernur yang salah satunya membatasi aktivitas yang melibatkan orang banyak. Namun, untuk gelaran Sampit Expo tetap dilaksanakan karena agenda itu sudah terjadwal jauh-jauh hari.

”Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kotim, di mana pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan yang mengimbau agar kegiatan melibatkan banyak massa atau berkelompok agar dibatasi,” tegasnya.

Supian meminta warga Sampit tetap tenang dan terus waspada, serta berdoa meminta perlindungan  dari Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari wabah penyakit akibat virus tersebut. ”Mudahan penyebaran virus korona ini bisa kita cegah dan tetap jaga pola hidup sehat," tandasnya.

Terpisah, salah satu pelaksana Sampit Expo 2020 dari Pradika Production, Rahmat, mengatakan, belum ada informasi dari Pemkab Kotim terkait rencana pembatalan Sampit Expo 2020. ”Insya Allah tetap dilaksankan pada 21 - 28 maret 2020," ujarnya.

Menurutnya, persiapan sudah 40 persen, sementara tenda untuk SOPD yang berjumlah 45 stan sudah terisi semua. ”Sejauh ini proses persiapan Sampit Expo 2020 berjalan lancar," katanya.

Terkait antisipasi korona, Tim EO akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kotim mengenai standard pecegahan virus tersebut, serta merapatkan dalam tim di lapangan. Saat ini pihaknya masih fokus dalam persiapan kegiatan di lapangan.

Anggota Komisi III DPRD Kotim Riskon Fabiansyah mendesak Pemkab Kotim agar menunda kegiatan yang melibatkan banyak orang. Salah satunya pelaksanaan Sampit Expo 2020 yang akan dilaksanakan di Stadion 29 November Sampit.

”Sebagai langkah awal, mungkin Pemkab bisa mengeluarkan surat edaran agar kegiatan atau event yang melibatkan berkumpulnya masyarakat ditunda beberapa waktu, termasuk kegiatan Sampit Expo. Hal itu untuk meminimalisir kemungkinan yang tidak kita harapkan,” kata Riskon.

Eko—sapaan akrabnya—mengungkapkan, wabah Covid-19 yang saat ini melanda dunia jadi ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat. Jumlah penderitanya selalu bertambah setiap hari di Indonesia dan menyebar di berbagai daerah.

”Dari data, dalam seminggu ini suspect Covid-19 yang terjadi di beberapa kota di Indonesia meningkat dan beberapa kota sudah menetapkan kejadian luar biasa. Artinya, perlu kewaspadaan pemerintah daerah dalam pencegahan penyebaran Covid-19, tak terkecuali Kota Sampit," kata Eko.

Eko juga meminta Pemkab menetapkan langkah untuk mencegah Covid-19 masuk ke Kotim. Beberapa kota di Indonesia sudah mulai melakukan langkah-langkah untuk meredam wabah tersebut. Meski sejumlah kebijakan sudah ada sebelumnya, alangkah baiknya diperketat daripada virus itu terlanjur masuk dan menyebar ke masyarakat.

Dia juga meminta agar pemerintah tetap memberikan jaminan rasa aman dan bebas dari  masuknya virus. Salah satunya selalu menyampaikan langkah konkret Pemkab Kotim dalam mencegah virus berbahaya tersebut. Dengan begitu, publik merasa nyaman dan aman ketika pemerintah berbuat maksimal.

 Tanpa Jabat Tangan

Sementara itu, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Kotim mulai hari ini menerapkan layanan salam senyuman tanpa jabat tangan. Hal itu dilakukan untuk mencegah Covid-19 merebak.

”Kami tidak ingin masyarakat di Kotim kaget. Karenanya, mulai hari ini untuk mencegah penyebaran virus korona kami terapkan salam sehati dengan senyuman tanpa jabat tangan,” kata Kepala DPM PTSP Johny Tangkere, Minggu (15/3).

Dia berharap agar masyarakat Kotim memaklumi pelayanan publik yang diberikan. ”Saya dan seluruh jajaran mohon maaf kepada seluruh masyarakat, karena inilah salah satu bentuk pemerintah mengantisipasi diri dan keluarga terhadap penyebaran virus korona,” ujarnya.

Johny mengatakan bahwa pihaknya sedang mengusulkan perubahan atau penambahan anggaran untuk penyediaan masker dan cairan antiseptik di lingkungan kantor DPM PTSP.

”Semoga anggaran tersedia, sehingga kami dapat menyediakan cairan antiseptik bagi masyarakat yang berurusan di DPMPTSP, dengan harapan dapat membantu mencegah penyebaran virus corona,” tandasnya.

 

Tunggu Pemkab

Tempat hiburan malam (THM) di Kota Sampit belum mengikuti kebijakan Pemprov Kalteng terkait penutupan bisnis tersebut selama merebaknya Covid-2019. Pemilik THM masih menunggu instruksi Pemkab Kotim dan siap menutup usahanya dalam upaya memerangi pandemi virus yang mengguncang dunia tersebut.

”Belum ada (perintah menutup THM). Saya akan ikuti peraturan tersebut apabila Pemkab Kotim mau datang langsung dan bersosialisasi di tempat kami,” kata Agus, supervisor salah satu THM di Jalan Jeruk Kota Sampit.

Agus menuturkan, apabila tak ada instruksi dari Pemkab Kotim, pihaknya akan tetap buka seperti biasa. ”Lagian sebentar lagi kan akan memasuki Ramadan. Toh nanti pemerintah meminta THM di Sampit ditutup sementara selama Ramadan,” ujarnya.

Mengenai pencegahan penyebaran korona, pihaknya berencana meningkatkan kebersihan lingkungan di tempat usahanya. Dia juga akan memperbanyak tempat pembersih tangan.

Pemilik THM lainnya juga mengaku akan tetap buka meski mengetahui adanya instruksi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran untuk menutup THM. ”Itu pun beredar di media sosial, dan surat edarannya tidak sampai secara langsung kepada kami,” ujar April, Leader Karaoke di Jalan A Yani.

Terkait pencegahan virus korona tipe baru, pihaknya memiliki program agar tak menjangkiti pengunjung atau pekerja THM. Setiap tamu nantinya akan dilakukan pemeriksaan menggunakan termometer infrared. Peralatan untuk memeriksa suhu tubuh pengunjung itu belum tiba dan akan langsung dioperasikan apabila sudah sampai Sampit.

Menurutnya, pengunjung THM sebagian besar merupakan orang dari luar pulau Kalimantan. Mereka bekerja di kapal, pengusaha, atau pemborong.

”Nanti, kalau ada pengunjung dengan suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat, otomatis tidak dipersilakan masuk THM ini. Begitu juga dengan karyawan kami,” tegasnya. (ang/yn/hgn/sir/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers