KUALA KAPUAS – Seorang bayi berusia dua bulan di Kabupaten Kapuas, ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Selain karena ada gejala penyakit mirip Covid-19, penetapan itu juga berdasarkan riwayat perjalanan bayi tersebut, yakni dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
”Pasien PDP tersebut dalam perawatan di Rumah Sakit Kapuas. Riwayat perjalanannya dari Banjarmasin, wilayah transmisi lokal," kata Tri Setyautami, juru bicara Dinas Kesehatan Kapuas, Senin (13/4) malam.
Tri menuturkan, keputusan rujukan ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya terkait penanganan Covid-19, merupakan pertimbangan dokter yang merawat pasien tersebut serta kondisi pasien.
”Sudah ada ketentuan dari Kemenkes bahwa yang dirujuk ke rumah sakit rujukan (RSUD dr Doris Sylvanus) hanyalah pasien dengan gejala berat atau parah," ujarnya.
Dia menjelaskan, bayi tersebut dinyatakan sebagai PDP sejak tadi malam, karena baru masuk RSUD Kapuas. Saat diperiksa dokter, mengarah ke bronkopneumonia, yakni infeksi yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada paru-paru yang disebabkan virus, bakteri, atau jamur.
”Pasien mengalami batuk berdahak dan demam satu minggu. Ada riwayat ke Banjarmasin empat hari lalu," jelasnya.
Dia meminta masyarakat bersama-sama mendukung agar PDP maupun orang dalam pemantauan (ODP) yang harus menjalani isolasi di rumah dengan memberikan bantuan, misalnya bahan kebutuhan pokok, makanan, atau lainnya, agar mereka tidak perlu keluar memenuhi kebutuhannya.
Sementara itu, Tim Satgas Covid-19 Kapuas dan Kecamatan Kapuas Tengah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap enam warga di dua desa Kecamatan Kapuas Tengah yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan.
”Ada enam orang. Mereka dengan kesadaran sendiri melaporkan diri untuk dilakukan pengecekan kesehatan," kata Camat Kapuas Tengah Dodo.
Dia menuturkan, pemeriksaan itu untuk memastikan mereka tidak terjangkit Covid-19. Selain itu, warga tersebut juga diminta mengisolasi diri, tidak melakukan aktivitas di luar rumah sampai dua pekan ke depan meski hasil tes cepat Covid-19 menunjukkan reaksi negatif.
”Meski negatif dalam pengecekan, tetap kami minta menjaga kesehatannya dan melakukan isolasi diri selama 14 hari demi kebaikan mereka dan warga sekitar," tandasnya. (der/ign)