SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memberdayakan usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) dari kalangan penjahit lokal Sampit, untuk membuat masker yang nantinya akan dibagikan kepada warga Kotim.
Bupati Kotim Supian Hadi mengatakan, wabah pandemi atau virus korona Covid-19 membawa dampak pada perekonomian, terutama bagi kalangan UMKM dalam hal ini juga kalangan penjahit yang saat ini mengalami penurunan pesanan jahit.
"Dampak wabah Covid-19 ini perekonomian mengalami penurunan, termasuk UMKM kalangan penjahit yang mengeluh dengan sepinya dalam hal menerima jahitan," ujarnya.
Adanya keluhan itu, untuk mengurangi beban ekonomi kalangan penjahit, Pemkab Kotim memesan masker pada sejumlah penjahit di Pasar Berdikari. Pemesanan ini sudah sejak satu minggu yang lalu.
"Memanfaatkan para penjahit ini, daripada membeli di luar lebih baik pesan dengan mereka," ungkapnya.
Ada sebanyak 20 penjahit serta Balai Latihan Kerja (BLK) yang dilibatkan, untuk pembuatan kurang lebih sebanyak 15 ribu masker. "Untuk tahap pertama ini, dipesan dari mereka sebanyak 15 ribu, masker tersebut akan dibeli dari para penjahit, untuk nantinya masker itu dibagikan kepada masyarakat," terangnya.
Supian menyebut melihat perkembangan kedepan untuk pemesanan masker ini, sehingga dapat rata bagi penjahit lainnya yang belum menerima pesanan dari pemerintah setempat.
"Melihat perkembangannya, maka akan dilanjutkan pemesanan, mungkin bagi penjahit yang belum dapat pesanan, jadi bagi rata pesanannya sehingga mereka tidak sepi dari pesanan jahit," jelasnya.
Masker tersebut rencananya akan di bagikan pada 17 April kepada masyarakat Kotim, untuk masker yang dibuat para penjahit itu sudah sesuai dengan standar sesuai arahan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim.
"Untuk pembuatan masker ini sudah ada standarnya, jangan cuma penutup saja, standar sudah diberi tahu oleh pihak Dinkes," tandasnya. (yn/dc)