SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 21 April 2020 11:09
Kalteng Kian Merah! Korona Sudah Merambah Pedalaman

Warga Desa Portal Jalan Masuk , Ledakan Kasus dalam Sehari, Kalteng Kian Memerah

Warga desa di Kotawaringin Barat, memortal jalan masuk ke desa tersebut.(RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Upaya pencegahan wabah virus korona baru penyebab Covid-19 di Kalimantan Tengah (Kalteng) kian berat. Pasalnya, pandemi itu sudah merambah hingga wilayah pedalaman atau jauh dari perkotaan. Kondisi demikian mengkhawatirkan, mengingat fasilitas dan tenaga medis di desa sangat terbatas.

Di sisi lain, wabah juga berpotensi terus meluas karena data pasien positif Covid-19 yang disajikan pemerintah hanya berupa angka. Tak ada penjelasan riwayat jejak perjalanan maupun kontak pasien. Padahal, hal itu jadi salah satu faktor penting dan panduan bagi warga agar lebih waspada.

Serangan pandemi yang tak terbendung itu membuat jumlah kasus positif di Kalteng meledak dalam sehari, yakni bertambah 14 kasus menjadi 60 kasus. Lonjakan angka pasien terjangkit itu tersebar di beberapa daerah, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur bertambah lima kasus. Lalu, masing-masing dua kasus di Kota Palangka Raya, Katingan, Kotawaringin Barat, dan Murung Raya, serya satu kasus di Kabupaten Seruyan.

”Sekarang sudah ada sepuluh daerah status zona merah dan pasien positif ini tengah dirawat di rumah sakit rujukan kabupaten dan kota,” kata  Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Sugianto Sabran, Senin (20/4).

Peningkatan kewaspadaan tidak hanya pada daerah yang berstatus zona merah, melainkan zona kuning dan hijau. Pemerintah di daerah itu diminta mengkaji berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pencegahan penularan. Sebab, keberadaan pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) pada daerah kuning dan hijau juga harus diperhatikan.

”Gunung Mas, Barito Selatan, dan Lamandau statusnya zona kuning dan yang hijau ada Sukamara. Tapi, pada kabupaten ini ada PDP dan ODP yang tentu harus terus diperhatikan pemerintah setempat,” ucapnya.

Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Suyuti Syamsul menambahkan, penambahan kasus positif di kabupaten dan kota sebagian besar terkait klaster Gowa, Sulawesi Selatan.

”Sebagian besar memang ada kaitannya dengan klaster Gowa, baik yang hadir langsung maupun kontaknya. Sebagian kasus lagi akibat kontak dengan pasien positif sebelumnya,” ujarnya.

Mengenai usulan pengajuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Suyuti menegaskan, ada variable yang harus diperhatikan sebelum mengajukan usulan tersebut ke Kementerian Kesehatan melalui Pemerintah Provinsi Kalteng. Artinya, sekalipun terjadi kenaikan kasus positif Covid-19, pengajuan PSBB tetap harus melalui berbagai kajian. Hal ini penting supaya permohonan tersebut dikabulkan.

”Kalau variable transmisi lokal yang dilihat, saya pikir hanya Palangka Raya yang memenuhi kriteria pengajuan PSBB,” ujarnya.

Di Kotim, tercatat ada lima penambahan kasus positif. Total ada sembilan kasus positif Covid-19. Satu kasus merupakan PDP yang sebelumnya meninggal dunia dan seorang lagi dinyatakan sembuh. Tujuh lainnya masih dalam perawatan. Tujuh pasien itu asalnya tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Baamang dua orang, Mentawa Baru Ketapang satu, Kotabesi dua orang, Parenggean satu orang, dan Telawang satu orang.

Dari seluruh kecamatan yang dinyatakan zona merah, dua kecamatan lokasinya jauh dari Kota Sampit. Tak ada informasi resmi dari Pemkab Kotim mengenai desa atau kelurahan yang jadi asal lokasi pasien positif.

”Penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab dari laboratorium rata-rata merupakan klaster Gowa," kata Bupati Kotim Supian Hadi.

Supian menjelaskan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang disebut sebagai pasien 05, merupakan pasien yang memiliki kontak erat dengan pasien 03. Pasien 03 sempat melakukan perjalanan ke Jakarta untuk berobat dan dinyatakan sembuh dari hasil tes swab yang dilakukan beberapa kali dan menunjukkan hasil negatif.

Lebih lanjut Supian mengatakan, selain merawat pasien dari Kotim, RSUD dr Murjani Sampit juga masih merawat beberapa pasien positif Covid-19 dari kabupaten lain, yakni dari Katingan empat orang dan Seruyan satu orang.

Supian meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus dan mengikuti aturan serta imbauan pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. ”Saya yakin Covid-19 akan hilang. Bersabar untuk sementara waktu, untuk waktu yang lebih panjang lagi," tandasnya.

Di Kobar, pasien positif Covid-19 yang tercatat sebanyak 13 orang, justru sebagian menyebar di wilayah desa yang jauh dari Kota Pangkalan Bun. Desa dan kelurahan yang dinyatakan zona merah, yakni Desa Lada Mandala Jaya 3 orang, Desa Purbasari 3 orang, Desa Pandu Senjaya 2 orang, Kelurahan Baru 2 orang, Desa Umpang 1 orang, Kelurahan Mendawai 1 orang, serta Desa Karang Sari, Kecamatan Pangkalan Banteng sebanyak 1 orang.

Di Desa Umpang, setelah terkonfirmasi 1 pasien positif Covid-19, pergerakan orang yang keluar masuk desa semakin diperketat. Bahkan, sejumlah desa di sekitarnya, seperti Desa Sulung, Desa Kenambui, memasang portal masuk kawasan desa, sementara Desa Rangda dalam waktu dekat akan mengikuti jejak desa tetangga mereka.

Sekretaris Desa Umpang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat M Arliansyah menuturkan, setelah ditemukan kasus positif Covid-19, masyarakat mulai kekhawatiran. Meski warga yang dinyatakan positif itu tidak berdomisili di perkampungan Desa Umpang, namun base camp perusahaan yang berjarak 5 kilometer dari pusat desa, jauhnya akses menuju pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit  di Kota Pangkalan Bun yang jaraknya mencapai 92 kilometer, membuat warga diliputi kepanikan.

Terlebih saat ini seluruh karyawan dari Desa Umpang sebanyak 130 orang yang bekerja di perusahaan besar swasta telah dipulangkan ke desa untuk beristirahat dan melakukan isolasi mandiri. Pihak desa tak tahu apakah mereka pernah melakukan kontak dengan positif Covid-19, lantaran profesinya seorang satpam di perusahaan tersebut.

Kendati di Desa Umpang memiliki Puskesmas Pembantu dan Puskesdes serta tenaga kesehatan, lanjutnya, ketersediaan obat-obatan di dua sarana kesehatan tersebut kosong. Dia menyesalkan hal tersebut yang juga menjadi salah satu faktor kepanikan warga di tengah pandemi berlangsung.

Dia menuturkan, warga Desa Umpang telah menerapkan karantina lingkungan dan meminta warganya tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak. Apabila memang harus keluar, harus menggunakan masker.

”Mengingat saat ini warga yang dipulangkan ke desa oleh perusahaan sudah kembali ke desa, pemerintah desa melakukan pengawasan dan kami akan minta bantuan logistik dan lain-lain dari pihak perusahaan. Dalam waktu dekat ini kami akan tutup pintu masuk desa," tegasnya.

Dihubungi terpisah, Sekdes Sulung Hasbulah Noor mengatakan, setelah satu orang positif Covid-19 tercatat dari Desa Umpang, pemerintah desa telah mengambil kebijakan memperketat pergerakan warga. Apabila ada warga keluar desa harus dibekali surat keterangan. Bila tidak, warga dilarang keluar. Selain itu, Desa Sulung sudah tertutup untuk orang yang bukan dari desa setempat.

”Pintu masuk ke desa hanya satu dan sudah kami tutup. Untuk sementara kami tidak terima orang dari luar, walau hanya sekadar mancing, sementara untuk warga yang keluar desa harus mengantongi surat izin dari desa," tegasnya.

Kades Rangda, Muhammad Umar menuturkan, dengan adanya satu pasien Covid-19 di desa tetangga, pihaknya akan melakukan penutupan akses masuk desa untuk memperketat pengawasan warganya. Untuk sementara mereka hanya mengandalkan portal di perusahaan.

”Portal masuk desa diperketat dan bagi warga desa asli, bukan karyawan, kalau ada keperluan mendesak, wajib ada surat keterangan bepergian yang ditandatangani kades atau sekdes, sementara karyawan tidak diperbolehkan keluar,” pungkasnya.

 Zona Merah

Pemerintah kabupaten Seruyan resmi menaikkan status Seruyan dari zona kuning ke zona merah setelah hasil tes pemeriksaan laboratorium untuk PDP inisial AA (74) dari Kecamatan Danau Sembuluh, positif Covid-19.

Bupati Seruyan Yulhaidir mengungkapkan, AA merupakan klaster Gowa. Dia berangkat pada 14 Maret dan kembali 23 Maret ke Danau Sembuluh. Setelah dilakukan isolasi yang sudah disiapkan Pemkab Seruyan, 24 Maret dia dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit karena ada gejala demam, batuk, sakit tenggorokan, dan badang lemah.

Setelah mendapatkan perawatan dari pihak rumah sakit, kondisi AA membaik. Pada 27 Maret 2020, AA diperbolehkan pulang. Dari pemeriksaan pendukung, tidak mengarah ke Covid-19 dan hanya menderita infeksi saluran pernapasan  akut (ISPA) dan hipertensi.

Akan tetapi, setelah dilakukan pemeriksaan rapid test pada 9 April 2020, hasil reaktif positif dan juga dilakukan pemeriksaan PCR sebanyak dua kali pada 10 - 11 April 2020. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dikeluarkan BBLK Surabaya, AA positif terpapar Covid-19.

 Periksa Kapal

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kapuas menjaga ketat pintu masuk wilayah itu, termasuk dari perairan. Kapal yang masuk harus menjalani pemeriksaan dokumen, seperti dua kapal yang berlayar dari Gresik, Jawa Timur, Senin (20/4).

Selain pemeriksaan dokumen, Gugus Tugas Covid-19 Kapuas juga menyemprot kapal menggunakan cairan disinfektan di Dermaga Danau Mare, Kuala Kapuas. Kemudian memindai suhu badan anak buah kapal (ABK).

Kepala Dinas Perhubungan Vitrianson yang memimpin kegiatan mengatakan, langkah itu dilakukan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dari orang luar Kapuas.

”Dalam menjalankan tugas sebagai salah satu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas dan sebagai Dinas terkait, tentu ini hal yang wajib kami lakukan. Selain itu, juga sebagai langkah mencegah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang bisa saja dibawa orang luar Kapuas melalui jalur DAS ini,” jelasnya. (sho/yn/tyo/hen/der/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers