PALANGKA RAYA – Lonjakan 18 kasus positif virus korona baru penyebab Covid-19 di Kalteng sebagian besar berasal dari klaster Gowa. Sebagian lagi akibat kontak dengan pasien sebelumnya dan merupakan orang tanpa gejala (OTG).
Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Suyuti Syamsul mengatakan, selain kasus positif, juga terjadi penambahan kasus meninggal dunia. Hingga kini, total kasus meninggal dunia akibat Covid-19 tercatat empat orang. Penambahan itu terjadi di Palangka Raya, yang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) beberapa waktu lalu.
”Ini merupakan PDP yang meninggal beberapa hari lalu dan hasil swabnya baru saja keluar. Dari hasil itu ternyata hasilnya positif,” ujarnya. Di Murung Raya, jumlah positif Covid-19 mencapai Sembilan kasus. Tambahan empat kasus baru berasal dari PDP yang dinyatakan positif setelah melalui proses pemeriksaan PCR atau swab. Sembilan pasien itu, delapan di antaranya laki-laki dan satu perempuan. Mereka tersebar di satu desa dan dua kelurahan dari dua kecamatan.
Hasil pelacakan tim Gugus Tugas Covid-19 Mura, delapan pasien merupakan klaster Gowa. Mereka berangkat dari Puruk Cahu menuju Batu Licin, Kalimantan Selatan. Selanjutnya ke Makassar dan meneruskan perjalan ke Gowa, lalu pulang dengan rute yang sama melalui jalur darat dan laut hingga tiba di Puruk Cahu.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 yang juga Bupati Mura Perdie M Yoseph meminta masyarakat mematuhi anjuran dan imbauan pemerintah agar dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dia juga telah mengeluarkan surat edaran untuk rumah makan, restoran, dan cafe agar tidak melayani warga makan secara langsung di tempat.
”Ini bentuk upaya kita agar masyarakat sama-sama peduli dengan pencegahan penularan Covid-19. Tidak berkerumun dengan orang banyak, tidak bersalaman, dan selalu mencuci tangan setiap saat," jelasnya.
Bupati alumnus STPDN ini juga meminta masyarakat patuh dan disiplin menggunakan masker ketika berada di luar rumah atau aktivitas lainnya. ”Sepanjang masih bisa untuk di rumah saja, lebih baik di rumah. Mari dukung pemerintah dengan tidak keluar rumah bagi yang tidak terlalu penting," tegasnya.
Sementara itu, Kabupaten Lamandau akhirnya menjadi wilayah zona merah Covid-19 setelah satu pasien asal wilayah itu dinyatakan terkonfirmasi positif. Kepastian kabar itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lamandau, Hendra Lesmana.
Menurut Hendra, pasien itu dinyatakan positif setelah dilakukan tes swab dua kali. Saat ini pasien tersebut masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Palangka Raya. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Jawa Barat dan DKI Jakarta. Namun, warga Desa Bumi Agung ini tidak sempat pulang ke Kabupaten Lamandau, karena yang bersangkutan langsung melakukan karantina mandiri setibanya di Palangka Raya.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pulpis Edy Pratowo melalui Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Pulpis Mulyanto Budiharjo mengatakan, akan fokus menangani keluarga dan masyarakat yang pernah melakukan kontak langsung dengan tiga pasien positif baru di wilayah itu.
”Kami tengah melakukan tracking terhadap keluarga hingga masyarakat yang pernah melakukan kontak langsung dengan tiga pasien ini," katanya.
Terpisah, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Palangka Raya Emi Abriyani meminta masyarakat disiplin melaksanakan anjuran pemerintah dan berkomitmen bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus korona. Hal itu mengingat kasus positif Covid-19 di Palangka Raya tertinggi se-Kalteng, yakni mencapai 25 kasus.
”Palangka Raya ada penambahan positif. Ayo agar kita bisa memutus mata rantai Covid-19. Menjaga kesehatan diri dengan perilaku hidup bersih dan sehat dan kurangi berkumpul di tempat-tempat keramaian,” tegasnya.
Geger
Meninggalnya PDP asal Seruyan saat dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya menggegerkan warga setempat. Saat ditangani di RSUD Kuala Pembuang, pasien tersebut awalnya didiagnosa sakit jantung. Namun, saat menjalani rapid test di Palangka Raya, hasilnya reaktif positif Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Seruyan Sugian Noor mengatakan, pasien yang berasal dari Desa Persil Raya itu masuk berobat di RSUD Kuala Pembuang pada 19 April 2020. Saat diperiksa, pasien menderita odema paru.
Selanjutnya, pada 20 April dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit dan sempat diobservasi di IGD RSUD. Kemudian dirujuk kembali ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya dengan diagnosa serangan jantung.
”Setelah tiba di RSUD dr Doris Sylvanus sekitar pukul 02.00 WIB di IGD, sempat dilakukan pemeriksaan dan rapid test dengan hasil reaktif positif," katanya.
Menurutnya, pasien tidak sempat dilakukan pemeriksaan swab karena masih berada di IGD, belum dimasukkan ke ruang isolasi. Lalu, sekitar pukul 04.30 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia dan dimakamkan di Palangka Raya dengan protokol Covid-19.
Berdasarkan hasil rapid test, gugus tugas akan melakukan pelacakan ke semua pihak yang pernah kontak dengan pasien, baik keluarga, rekan kerja, termasuk tenaga medis. Baik di puskesmas maupun RSUD serta warga lainnya. ”Semua akan kita data dan dilakukan rapid test," katanya. (sho/103/der/mex/hen/sos/ign)