SAMPIT- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan memberikan bantuan sebanyak dua juta masker untuk masyarakat Kalteng. Semua kabupaten akan mendapatkan bantuan ini.
Di Kotawaringin Timur, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menunjuk Radar Sampit sebagai koordinator penyaluran alat pelindung dari Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Sugianto bersama anggota DPR RI Agustiar datang ke markas Radar Sampit, Kamis (23/4) siang. Kedatangan orang nomor wahid di Kalteng disambut oleh Direktur Radar Sampit Siti Fauziah, Ketua NU Kotim H Samsudin, Ketua DAD Kotim Untung, dan Ketua Batamad.
”Bantuan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk menekan penyebaran Covid-19, yang semakin mengkhawatirkan,” ungkap Sugianto Sabran di kantor Radar Sampit.
Khusus untuk Kotawaringin Timur akan dibagikan sebanyak 70.000 hingga 200.000 masker. Tahap pertama, masker yang disalurkan sebanyak 30 ribu lembar. Penyaluran masker tahap pertama ini melibatkan Radar Sampit, Nahdlatul Ulama Kotim, Dewan Adat Dayak (DAD) Kotim, dan Batamad.
Adapun masker yang dibagikan merupakan masker nonmedis. Masker produksi Sritex ini dilengkapi antibakteri dan dapat dicuci hingga 10 kali sehingga bisa bertahan lama.
Sugianto mengatakan, penanganan Covid-19 ini tidak hanya merupakan tugas pemerintah dan petugas medis, tapi juga masyarakat. Menggunakan masker merupakan syarat wajib untuk memperkecil risiko penularan virus korona.
Sugianto juga mengingatkan masyarakat agar tak bosan menerapkan imbauan pemerintah untuk tidak mendatangi tempat keramaian, menerapkan hidup sehat, dan mencuci tangan dengan sabu.
Diungkapkannya, Kalteng sulit menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang dilakukan sejumlah provinsi lain. Masalah anggaran menjadi salah satu alasannya.
”PSBB tidak mungkin kita lakukan. Kita tidak siap. Belum lagi dampak sosialnya,” katanya.
Karena itu, Sugianto menekankan agar masyarakat patuh terhadap peraturan pemerintah dalam pencegahan Covid-19. Termasuk juga bagi masyarakat yang ingin mudik, agar mengurungkan niatnya. Baik yang dari Kalteng maupun yang akan ke Kalteng.
”Arus mudik akan menimbulkan gelombang kedua pandemi Covid-19. Kalau ini terjadi, anggaran pemerintah tidak akan cukup untuk penanganan,” kata Sugianto.
Kendati demikian, Sugianto terus menyemangati seluruh pihak agar setiap aspek pembangunan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Ini penting agar perekonomian di daerah itu tetap hidup.
Agustiar menambahkan, aktivitas ekonomi tetap harus berjalan dengan memperhatikan protokol pencegahan penularan Covid-19. Penggunaan masker dan jaga jarak aman harus diterapkan dengan disiplin tinggi.
Direktur Radar Sampit Siti Fauziah menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang sudah diberikan Gubernur Kalteng kepada Radar Sampit sebagai koordinator penyaluran bantuan masker bagi masyarakat Kotim. Agar bantuan masker ini cepat sampai kepada warga yang membutuhkan dan terbagi merata, Radar Sampit telah berkoordinasi dengan Ketua NU Kotim dan Ketua DAD Kotim.
”Dari 30 ribu masker, sebanyak 10 ribu dibagikan oleh Radar Sampit, 12 ribu dibagikan NU Kotim, dan 8 ribu dibagikan DAD bersama Batamad Kotim,” ujar Siti.
Sebagian masker langsung dibagikan kemarin kepada warga. Di antaranya kepada pengurus GKE Sampit, pengurus kelompok pengajian, dan sejumlah ketua RT di dalam Kota Sampit.
”Kami membentuk grup khusus untuk berkoordinasi agar penyaluran bantuan tidak bentrok atau dobel di wilayah yang sama. Dalam hal ini, kerjasama dengan NU Kotim dan DAD luar biasa. Semua saling support,” ujar Siti. (oes/yit)