PALANGKA RAYA–Kasus positif Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Kalimantan Tengah (Kalteng) terus bergerak naik. Hingga 24 April kemarin, kasus positif terkonfirmasi sebanyak 94 kasus atau bertambah 11 kasus. Semua kabupaten dan kota di Kalteng menjadi zona merah, kecuali Kabupaten Sukamara.
Penambahan kasus tersebut dari Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kotawaringin Timur masing-masing tiga kasus, Kapuas dua kasus, kemudian Kotawaringin Barat, Pulang Pisau dan Gunung Mas masing-masing satu kasus. Adanya satu kasus positif di Gunung Mas langsung membuat kabupaten yang sebelumnya berstatus zona kuning, kini menjadi zona merah.
”Jadi sekarang sudah ada 13 daerah yang statusnya zona merah akibat penambahan kasus positif ini. Yang masih hijau Kabupaten Sukamara,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Sugianto Sabran, Jumat (24/4).
Penambahan kasus positif yang terjadi beberapa hari belakangan pada sejumlah daerah, turut memengaruhi kenaikan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), yang hingga sekarang totalnya berjumlah 77 orang.
Kenaikan ini sangat mengkhawatirkan, pasalnya hingga saat ini angka kesembuhan belum juga bergerak, yakni baru sembilan orang. Yang ada saat ini justru jumlah kasus meninggal dunia yang bertambah menjadi lima kasus.
“Pemerintah sudah berulang kali mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Ini sebagai upaya bersama memutus mata rantai penularan,” ucapnya.
Terkait bantuan sosial kepada masyarakat terdampak, Sugianto meminta bupati dan wali kota bergerak cepat menyalurkan bantuan yang bersumber dari anggaran daerah. Jangan sampai kepala daerah hanya berharap menunggu bantuan dari Kementerian Sosial, karena prosesnya akan panjang.
“Saya ingatkan bupati dan wali kota selaku ketua gugus tugas di daerahnya masing-masing, jangan sampai ada masyarakat yang mati kelaparan akibat dampak Covid-19 ini,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan, penambahan 11 kasus baru tersebut sebagian besar merupakan kontak luar daerah atau adanya riwayat perjalanan ke luar daerah. Kemudian beberapa di antaranya lagi akibat kontak lokal atau lebih dikenal dengan istilah transmisi lokal.
Untuk penambahan kasus meninggal di Kabupate Kapuas, Suyuti menyebutkan bahwa itu merupakan kasus PDP yang meninggal dunia pada 14 April, yang baru hasil swabnya baru saja keluar dan terkonfirmasi positif.
“Penambahan kasus positif terus terjadi, maka dari itu masyarakat harus memperkuat yang namanya social distancing, dan menerapkan pola hidup sehat guna mencegah penularan,” bebernya.
Sementara itu Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kotawaringin Barat Achmad Rois menyampaikan, kasus Covid-19 di Kobar mengalami perkembangan. Orang dalam pemantauan (ODP) ada 29 orang yang tersebar di 16 desa dan kelurahan di lima kecamatan. Sebanyak tujuh orang dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) tersebar di empat desa di tiga kecamatan. Positif Covid-19 mengalami penambahan satu orang, sehingga menjadi 14 orang.
"Satu kasus positif Covid-19 baru merupakan kontak erat dengan positif Covid-19 sebelumnya, satu positif Covid-19 tersebut beralamat di Desa Lada Mandala Jaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat," ujarnya, Jumat (24/4).
Ia juga menjelaskan bahwa terkonfirmasi positif Covid-19 yang baru merupakan PDP yang sebelumnya telah diisolasi di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Empat belas positif Covid-19 di Kobar tersebar di tujuh desa, dengan rincian di Desa Lada Mandala Jaya 4 orang, Desa Purbasari 3 orang, dan Desa Pandu Senjaya 2 orang, Kelurahan Baru 2 orang, Desa Umpang 1 orang, Desa Mendawai 1 orang dan Desa Karang Sari 1 orang.
"Mencermati perkembangan Covid-19 ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu terjadi penurunan jumlah orang dengan gejala klinis Covid-19, munculnya pasien Covid-19 positif yang tanpa gejala klinis, dan belum adanya pasien Covid-19 yang sembuh," terangnya.
Dari Kasongan, Sekretaris Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19 Katingan Eka Suryadilaga menjelaskan, pasien yang berstatus PDP di Katingan mengalami kenaikan tajam, dari dua menjadi 10 orang. Sedangkan, warganya yang berstatus ODP 39 orang dan kasus positif korona belum ada perubahan dengan empat kasus. Warga yang berstatus PDP akan menjalani tes swab tenggorokan. Selanjutnya, sampel itu akan dibawa ke laboratorium kesehatan di Surabaya.
Di daerah lainnya, satu orang warga Kecamatan Danau Sembuluh Kabupaten Seruyan yang merupakan cluster Gowa dan dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu, kini ada satu orang lagi warga Kecamatan Danau Sembuluh yang juga cluster Gowa menunjukan reaktif positif berdasarkan hasil rapid test.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Seruyan H Sugian Noor mengatakan bahwa di Kecamatan Danau Sembuluh ada satu orang yang saat ini ditangani. Satu warga yang juga mengikuti Ijtima ulama di Gowa tersebut sudah dilakukan dua kali rapid test dimana hasilnya menunjukan positif.
Semenjak dari Gowa beberapa waktu lalu, warga tersebut tidak langsung menuju kediamannya di Kecamatan Danau Sembuluh, melainkan warga ke Banjarmasin.”Informasi sementara warga tersebut baru sekitar 10 hari sampai di Kecamatan Danau Sembuluh,” ujarnya.
Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan RSUD dr Murjani Sampit, dimana saat ini ruangan untuk Covid-19 sedang penuh dan diperkirakan akan diisolasi di RSUD Hanau. Saat ini kondisi warga tersebut baik-baik saja, dan juga bersedia untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Kabupaten Gunung Mas juga menyusul menjadi zona merah setelah satu PDP yang dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya dinyatakan positif Covid-19. Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel swab yang pertama dinyatakan negatif. Pada pemeriksaan kedua, pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19.
”Satu orang yang dinyatakan positif covid-19 ini berusia 61 tahun, merupakan warga asli Kabupaten Gumas yang tinggal di Kecamatan Kurun,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 di Kabupaten Gumas Maria Efianti, Jumat (24/4).
Pasien ini sempat dirawat di RSUD Kuala Kurun 3 April lalu, dengan gejala penyakit kronis lain. Kemudian 7 April, dirujuk ke Palangka Raya.
”Sampai dengan hari ini, tercatat sudah 17 hari pasien tersebut dirawat di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. Kondisinya pun masih terus dipantau,” ujarnya.
Berdasarkan riwayat perjalanan, pasien yang dinyatakan positif virus korona ini tidak pernah melakukan perjalanan keluar Kalteng. Selama ini, yang bersangkutan hanya bolak balik Kuala Kurun-Palangka Raya.
Berdasarkan akumulasi mulai dari 18 Maret-24 April, ada tiga PDP di Gumas. Rinciannya, satu orang PDP dinyatakan sembuh dan hasil pemeriksaan sampel swab dinyatakan negatif, kemudian satu PDP meninggal namun hasil pemeriksaan sampel swab belum keluar, dan satu PDP dinyatakan positif covid-19.
Sedangkan untuk ODP sejak 18 Maret-24 April ada 11 orang. Sembilan diantaranya sudah dinyatakan sehat, dan dua lainnya masih dalam pemantauan. (hen/arm/sos/tyo/sho/yit)