PALANGKA RAYA – Kabar baik menyeruak di tengah perlawanan sengit melawan penyebaran Covid-19. Penambahan kasus positif dalam beberapa hari ini menurun drastis. Bahkan, untuk pertama kalinya sejak setengah bulan belakangan, pada Minggu (3/5) tak ada penambahan kasus baru.
Kasus positif Covid-19 di Kalteng masih bertahan pada angka 157 kasus dengan 15 pasien sembuh dan tujuh kasus meninggal dunia. Sebanyak 135 pasien masih dalam perawatan di ruang isolasi rumah sakit rujukan di sejumlah daerah.
”Saat ini pasien yang sedang perawatan di ruang isolasi RSUD Doris Sylvanus, RSUD Sultan Imanuddin, dan RSUD Murjani Sampit. Kondisinya masih distabilkan,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Sugianto Sabran, Minggu (3/5).
Berdasarkan data grafik yang dirilis Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng, jumlah kasus positif terus bertambah sejak 15 April lalu dari berbagai kabupaten. Sebagian besar kasus positif merupakan klaster Gowa.
Sugianto menuturkan, penanganan dan upaya pencegahan terus dilakukan, terutama di tiga daerah zona merah dengan angka kasus terbanyak, yakni Kota Palangka Raya dengan 50 kasus, Kabupaten Murung Raya 23 kasus, dan Kotawaringin Barat 20 kasus. Meski demikian, zona merah lainnya juga tetap menjadi prioritas, seperti halnya pendistribusian alat pelindung diri (APD).
Tren membaik tidak hanya pada angka kasus positif, namun juga pada angka pasien dalam pengawasan (PDP). Penurunan jumlah PDP mulai terlihat sejak akhir April hingga kemarin. Pada 29 April tercatat ada 76 PDP, kemudian pada 30 April berkurang tujuh orang menjadi 69 PDP.
Selanjutnya, awal Mei ini berkurang lagi 11 orang menjadi 58 PDP. Kemudian, pada 2 Mei berkurang dua orang menjadi 56 PDP dan 3 Mei berkurang dua hingga tercatat sebanyak 54 PDP.
”Untuk perawatan pasien, selain ruang isolasi pada rumah sakit rujukan di empat kabupaten, saat ini di Palangka Raya juga dilakukan perluasan ruang perawatan. Salah satunya di Bapelkes ada 37 ruangan dengan 42 tempat tidur,” katanya.
Sembuh
Di Kabupaten Kotim, seorang pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh dan dibolehkan pulang ke rumah setelah menjalani perawatan intensif di RSUD dr Murjani Sampit. Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Supian Hadi dalam press rilis, kemarin.
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Covid-19 Kotim, bertambahnya pasien yang sembuh, dari total 16 kasus Covid-19, dua orang dinyatakan sembuh dua meninggal dunia. Pasien dalam perawatan sebanyak 12 orang di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit.
”Kotim belum bisa mengurangi jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Ada tambahan dua orang positif, yang masing-masing terpapar Covid-19 karena memiliki kontak erat dengan pasien positif lainnya," jelas Supian.
Supian menambahkan, apabila jumlah pasien positif Covid-19 terus bertambah dan mencapai 20 orang, pihaknya akan mengajukan usulan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke pemerintah pusat guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
PDP Meninggal
Sementara itu, di Kabupaten Kapuas, satu PDP meninggal dunia Jumat (1/5) malam lalu. Pasien tersebut meninggal saat akan dilakukan perawatan di RSUD dr Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Pemakaman jenazah dilakukan dengan protocol Covid-19 di salah satu pemakaman di Kabupaten Kapuas.
Juru Bicara (Jubir) Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Tri Setyautami mengatakan, pasien yang meninggal dunia tersebut berjenis kelamin laki-laki dan berusia 45 tahun. Pasien tercatat sebagai warga Kelurahan Selat Hilit, Kecamatan Selat.
”Meninggal dengan keluhan demam dan sesak napas. Memang sebelumnya pasien sempat berobat di wilayah Banjarmasin, lalu pulang. Jumat (1/5) lalu saat dirujuk ke RSUD Kapuas meninggal dunia," katanya.
Tri menjelaskan, dari hasil pemeriksaan laboratorium melalui rapid test, pasien tersebut negative Covid-19. ”Hasilnya reaktif, meskipun tingkat akurasinya kurang dibandingkan swab test. Jadi, harus lebih dilakukan pemeriksaan laboratorium," katanya.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kapuas Junaidi mengatakan, selain gejala klinis Covid-19, pasien tersebut dimasukkan sebagai PDP karena memiliki riwayat perjalanan ke zona merah, yakni Banjarmasin, Kalsel.
Di Kabupaten Murung Raya, tim medis RSUD Puruk Cahu bersama tim relawan Gugus Tugas Covid-19 Mura melaksanakan pemakaman karyawan PT Sarang Sapta Putra (SSP), HD (59) dengan mekanisme protokol pemakaman Covid-19. Pria itu meninggal di RSUD Puruk Cahu pada Sabtu (2/5) lalu setelah diantar tim medis perusahaan lantaran sakit.
Informasinya, HD menderita sakit yang menunjukan gelaja Covid-19, meski hasil rapid test-nya negatif. ”Tim kami melakukan skrining, karena kondisi pasien saat di IGD datang sudah semakin lemah, sehingga dipindahkan ke ruang isolasi," kata Direktur RSUD Puruk Cahu Marthin Maha.
Marthin menuturkan, saat dipindahkan ke ruang isolasi, HD diduga telah meninggal dunia, namun tetap diberikan bantuan pernapasan. Karena pasien tersebut meninggal dunia saat wabah virus korona, pihaknya melaksanakan prosedur tetap penanganan pemakaman pasien sesuai protokol Covid-19. (sho/der/rm-103/yn/ign)