PALANGKA RAYA – Ledakan pasien positif Covid-19 di Kalimantan Tengah (Kalteng) tak terbendung. Hanya dalam sehari, jumlah pasien bertambah sebanyak 25 orang. Melonjaknya jumlah kasus positif juga jadi alarm bahaya bagi semua pihak mengingat jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia terancam penuh semua.
Sampai kemarin, jumlah terkonfirmasi positif virus pemangsa sel tubuh manusia di Kalteng itu tercatat sebanyak 182 kasus. Penambahan berasal dari Kota Palangka Raya, Kabupaten Lamandau, Sukamara, Kapuas, dan Gunung Mas masing-masing satu kasus. Kemudian, Barito Selatan dua kasus, Kotawaringin Barat tujuh kasus, dan Murung Raya bertambah sebelas kasus.
Lonjakan kasus juga membuat seluruh wilayah Kalteng berstatus zona merah. Kabupaten Sukarama sempat beberapa lama bertahan dengan zona hijau, akhirnya menyusul daerah lainnya.
”Semua daerah sudah berstatus zona merah, setelah setelah adanya satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sukamara,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Sugianto Sabran.
Meningkatnya jumlah pasien positif tersebut mengkhawatirkan, rumah sakit rujukan Covid-19 di Kalteng, tak sebanding dengan total jumlah pasien. Ada empat rumah sakit rujukan yang ditetapkan pemerintah, yakni, RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, RSUD dr Murjani Sampit, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dan RSUD Muara Teweh.
Total pasien yang mampu ditampung empat rumah sakit itu hanya sebanyak 121 pasien. Padahal, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat tercatat sebanyak 159 pasien. Artinya, sebagian pasien dirawat di luar rumah sakit rujukan yang disiapkan pemerintah. Jumlah itu belum termasuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang juga harus disiolasi layaknya pasien positif.
Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Suyuti Syamsul sebelumnya mengatakan, Pemprov Kalteng telah menyiapkan rumah sakit darurat untuk ruang isolasi pasien Covid-19, yakni di gedung milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalteng. Ruangan itu mampu menampung sampai 70 pasien.
Menurutnya, Palangka Raya mampu menampung sekitar 140 pasien positif. Mereka akan dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus dan ruang isolasi tambahan di Bapelkes yang totalnya mampu menampung sekitar 70 pasien. Ditambah dengan ruangan tambahan di BPSDM, totalnya sebanyak 140 pasien. Belum ada skenario lanjutan menangani lonjakan pasien apabila melebihi perkiraan.
Terkait riwayat pasien positif baru, Suyuti mengatakan, berasal dari kontak dengan klaster Gowa dan beberapa di antaranya berasal dari perusahaan. Dia menegaskan, fokus pemutusan mata rantai penularan dengan penyelidikan epidimiologis menjadi cara yang dianggap mampu menghentikan penularan virus tersebut.
”Tidak ada langkah yang efektif jika masyarakat tidak bisa disiplin mengikuti imbauan dari pemerintah terkait protokol kesehatan,” ujarnya.
Akhirnya Merah
Sementara itu, dari Sukamara dilaporkan, hasil pemeriksaan swab tiga orang yang reaktif Covid-19 saat rapid test, salah satunya terkonfirmasi positif. Pria berumur 19 tahun asal Desa Sungai Damar, Kecamatan Pantai Jelai itu masuk dalam klaster Temboro, Jawa Tengah.
Bupati Sukamara Windu Subagio mengatakan, tim akan secepatnya melakukan pelacakan riwayat kontak pasien positif. ”Yang positif ini masih di tempat isolasi. Tadi pagi diperiksa kesehatannya dan masih sehat. Tidak menunjukkan keluhan dan gejala orang terkena Covid-19. Dia memang masuk dalam orang tanpa gejala (OTG)," katanya.
Pasien tersebut akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Sultan Imanudin Pangkalan Bun untuk dilakukan penanganan. Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Sukamara A Yani menegaskan, pemeriksaan swab kedua akan dilakukan kembali pada 13 Mei mendatang. Pengambilan sampel tetap dilakukan kepada tiga orang tersebut, baik negatif maupun positif pemeriksaan pertama.
”Ada dua kali pemeriksaan swab dan akan dilakukan setelah 14 hari dari pertama, karena melihat inkubasi virus," ujar Yani.
Drastis
Lonakan kasus positif secara drastis terus terjadi di Kabupaten Murung Raya. Sampai kemarin, warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Bumi Tana Malai Tolung Lingu tersebut tercatat mencapai 34 orang. Jumlah itu berbeda dengan data yang dirilis Gugus Tugas Covid-19 Kalteng yang hanya menyebut 32 orang.
Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Mura Hermon mengatakan, peningkatan kasus positif Covid-19 didominasi warga Desa Dirung Lingkin, Kecamatan Tanah Siang Selatan. Dari kecamatan wilayah Selatan Murung Raya itu, ada penambahan 11 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
”Hasil swab yang keluar pada hari ini ada 11 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19. Sebagain besar dari Desa Dirung Lingkin yang merupakan karyawan PT Indo Muro Kencana," kata Hermon.
Secara keseluruhan, 34 pasien Covid-19 di Mura berasal dari Desa Mangkahui 9 orang, Kota Puruk Cahu 6 orang, Desa Batu Putih 1 orang, Kelurahan Muara Tuhup 2 orang, Kelurahan Muara Bakanon 1 orang, Desa Dirung Lingkin 14 orang, dan Desa Sungai Batang 14 orang.
Menurutnya, ada juga warga biasa yang terpapar dari mereka yang sudah dinyatakan positif sebelumnya. Terkait orang tanpa gejala (OTG), sampai kemarin terdata sebanyak 445 orang dan diprediksi akan terus bertambah.
”OTG ini merupakan mereka yang pernah kontak atau bertemu dengan warga yang sudah dinyatakan positif. Hampir semua OTG berada di lingkungan mereka yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar Hermon.
Di Kabupaten Seruyan, seorang sopir travel berinisial SW yang sebelumnya masuk sebagai orang dalam pengawasan (ODP), hasil rapid test-nya menunjukkan reaktif positif covid-19. Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Seruyan Yulhaidir melalui Juru Bicara Mahdiniansyah mengatakan, SW merupakan warga Kuala Pembuang yang berprofesi sebagai sopir travel jurusan Kuala Pembuang-Palangka Raya.
Pria itu kerap bolak-balik mengantar penumpang yang membuatnya berisiko besar terjangkit virus korona. Menurutnya, saat menjadi ODP, SW mengalami batuk. Lalu dilakukan rapid test di RSUD Kuala Pembuang. SW kini ditangani tim medis RSUD Kuala Pembuang dan langsung dirujuk ke RSUD Murjani Sampit.
Menurut Mahdiniansyah yang juga Kepala Dinas Kesehatan Seruyan ini, pihaknya sudah beberapa kali meminta pengusaha travel agar melakukan sterilisasi terhadap kendaraan sebelum berangkat. Para sopir diwajibkan menyiapkan hand sanitizer untuk menyemprot sejumlah pintu mobil serta wajib menggunakan masker.
Selain itu, dia juga meminta penumpang yang diangkut dibatasi. Jangan sampai ingin untung malah membahayakan penumpang dan sopir. ”Kami minta masyarakat mengikuti anjuran pemerintah sebagai upaya kita memutus mata rantai penyebaran virus korona ini,” katanya.
Dari Kabupaten Katingan, Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 Katingan Eka Suryadilaga membenarkan informasi yang menyebutkan ada PDP meninggal dunia. Pasien tersebut berasal dari Kereng Pangi, Kecamatan Katingan Hilir.
Menurutnya, pasien tersebut merupakan perempuan dengan usia sekitar 39 tahun. Sebelum wafat, pasien tersebut menjalani perawatan di RSUD dr Doris Silvanus Palangka Raya. Hasil pemeriksaan sampel swab belum keluar.
”Sejauh ini, ada dua pasien yang berstatus PDP. Satu dinyatakan meninggal dan satu pasien lainnya dinyatakan sembuh setelah melalui pemeriksaan sebanyak dua kali," tandasnya. (sho/fzr/rm-103/hen/sos/ign)