SAMPIT – Imbauan pemerintah agar warga lebih banyak beraktivitas di rumah selama masa pandemi Covid-19 berdampak pada tingginya angka kehamilan. Pada Maret lalu, di masa awal wabah itu merebak di Indonesia, angka kehamilan mencapai seribu lebih, meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Kepala Dinas Kesehatan Kotim Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, pada Maret 2019, angka kehamilan di Kotim tercatat sebanyak 764 ibu hamil (bumil), sedangkan Maret 2020 mencapai 1.098 ibu hamil.
”Pada Januari 2020, jumlah kehamilan sebanyak 720 ibu, Februari sebanyak 900 ibu. Angka itu meningkat lagi pada Maret. Untuk April dan Mei data belum direkap,” ujar Faisal, seraya menambahkan, data tersebut dihimpun Dinkes Kotim dari berbagai puskesmas, bidan praktik mandiri, dan rumah sakit.
Terpisah, bidan yang bertugas di RSUD dr Murjani Sampit, Asnaniyah, mengatakan, pelayanan fasilitas primer dan poli kandungan di Rumah Sakit mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan pelayanan yang dibatasi jumlahnya.
”Hanya yang benar-benar membutuhkan layanan saat yang dilayani. Tetapi ruang perawatan kebidanan terjadi peningkatan, namun persentasenya tidak bisa detail saya sampaikan,” kata Asnaniyah yang juga menjabat sebagai Ketua Bidan Indonesia di Kotim.
Sementara itu, di tempat bidan praktik mandiri, pelayanan masih berjalan seperti biasa dan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 selama bertugas, yakni dengan penggunaan APD setara level 2.
”Kalau di tempat praktik, jam pelayanan maupun kunjungan pasien masih seperti biasa. Belum ada perubahan signifikan, karena pasien tidak banyak. Hanya di kisaran 5-15 pasien saja setiap buka praktik,” tandasnya. (hgn/ign)