SAMPIT – Tes cepat (rapid tes) Covid-19 yang dilaksanakan secara massal berhasil menjaring sejumlah warga yang reaktif terhadap virus tersebut. Sebagian besar warga yang menjalani tes merupakan mereka yang kerap beraktivitas di titik keramaian, terutama pasar. Hasil itu menjadi ancaman tersendiri terkait kebijakan normal baru.
Berdasarkan rapid test yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kotim di Pasar Simpang Sebabi, Kecamatan Telawang, Senin (8/6), sebanyak sebelas orang reaktif Covid-19. Secara keseluruhan, jumlah warga yang menjalani tes cepat sebanyak seratus orang. Warga yang reaktif akan menjalani tes swab.
”Sebelas orang itu langsung kami bawa untuk menjalani isolasi di Klinik Covid-19 kompleks Islamic Center," kata Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kotim Supian Hadi.
Terkait hasil reaktif itu, Supian meminta masyarakat waspada dan lebih berhati-hati. Ancaman virus korona Ccovid-19 masih tinggi, meski tes itu belum seratus persen membuktikan seseorang terinfeksi virus tersebut. Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 wajib dipatuhi semua orang tanpa terkecuali untuk mencegah penularan.
”Hati-hati saat keluar rumah. Selalu gunakan masker. Salah satu pusat penyebaran yang mengkhawatirkan adalah pasar. Jadi, sebaiknya kalau ke pasar pasar jangan bawa anak. Kalau bisa sendiri saja, karena itu bisa membahayakan kesehatan sendiri," tegasnya.
Masih ditemukannya potensi penularan yang cukup tinggi itu jadi ancaman kebijakan normal baru yang secara perlahan mulai diterapkan di Kotim. Sejak pekan lalu, pembatasan sosial dilonggarkan, yang ditandai dengan diperbolehkannya warga beribadah secara berjemaah di tempat ibadah dengan protokol kesehatan.
Meski demikian, dari pantauan Radar Sampit, sebagian interaksi warga mengabaikan protokol Covid-19 dan rawan penularan virus. Meski rata-rata telah mematuhi penggunaan masker, sebagian warga tak bisa menahan diri berinteraksi tanpa jarak dengan sesama. Selain itu, sejumlah kafe juga mulai dipadati pengunjung hampir setiap malam.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kotim, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kotim hingga saat ini berjumlah 26 kasus. Sebanyak 15 orang di antaranya sembuh, dua meninggal, dan sembilan pasien masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Murjani Sampit, Klinik Covid-19 di Kompleks Islamic Center, dan RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
Sementara itu, kasus pasien positif Covid-19 di Kotim bertambah satu orang. Pasien itu merupakan laki-laki berusia 70 tahun dan telah menjalani isolasi di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
Supian menuturkan, pasien dengan sebutan pasien 026 tersebut, awalnya merupakan rujukan dari RSUD dr Murjani Sampit karena ada penyakit bawaan yang harus ditangani di RSUD dr Doris Sylvanus.
”Saat masuk mungkin diperiksa dan hasilnya reaktif, kemudian ketika diambil swab hasilnya menyatakan positif Covid-19," jelasnya.
Dia menambahkan, tim surveilans Dinkes Kotim sedang bekerja untuk mengetahui jejak penularan pasien tersebut dan klasternya. Informasinya, pasien itu memiliki riwayat perjalanan ke Banjarmasin pada Maret lalu. Kemudian ke Palangka Raya pada April. Dia dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus pada 3 Juni.
Di Kabupaten Kotawaringin Barat, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 Kobar terus memperluas sasaran tes massal Covid-19 dari ASN hingga ke pedagang sejumlah pasar. Juru Bicara Covid-19 Kobar Achmad Rois menjelaskan, pada pelaksanaan rapid test massal di tiga pusat pasar tradisional di tiga kecamatan, yaitu Indra Sari Pangkalan Bun, Pasar Cempaka Kumai, dan Pasar Karang Mulya Pangkalan Banteng, diikuti sebanyak 1.386 orang.
Dia merinci, rapid test yang dilaksanakan di Pasar Indra Sari Pangkalan Bun telah dilakukan pemeriksaan terhadap 774 orang. Hasilnya, sebanyak 10 orang dinyatakan reaktif. Kemudian, di Pasar Cempaka Kumai 273 orang diperiksa dengan hasil 6 orang reaktif. Di Pasar Karang Mulya, Pangkalan Banteng, 339 orang dilakukan pemeriksaan dan semua dinyatakan nonreaktif.
”Jumlah keseluruhan yang diperiksa rapid test massal di tiga pasar tersebut sebanyak 1.386 orang dengan 16 orang dinyatakan reaktif," katanya saat menggelar konferensi pers, Senin (8/6).
Dia menjelaskan, masyarakat yang telah mengikuti rapid test massal dengan hasil
nonreaktif akan mendapatkan surat keterangan hasil. Mereka dianjurkan menjalani tindakan pencegahan yang sesuai.
Bagi yang reaktif, akan ditindaklanjuti gugus tugas dan sesegera mungkin dilanjutkan pengambilan sampel swab, serta diminta melakukan isolasi mandiri. Menurutnya, rapid test yang sudah dilaksanakan sejatinya bertujuan untuk skrining atau penapisan awal guna penemuan dini Covid-19 di masyarakat dengan sasaran utama pedagang di Pasar Indrasari Pangkalan Bun, Pasar
Cempaka Kumai, dan Pasar Karang Mulya Pangkalan Banteng.
”Pasar menjadi pilihan pertama kegiatan ini karena menjadi tempat berkumpul dan berinteraksinya masyarakat yang menjadi tempat rentan penularan Covid-19," katanya.
Jumlah kumulatif pasien Covid-19 positif di Kobar sampai kemarin tercatat sebanyak 74 orang. Rinciannya, 35 orang dinyatakan sembuh dan 38 orang masih dalam perawatan. (yn/tyo/ign)