PALANGKA RAYA – Penyebaran virus korona baru penyebab Covid-19 di Kota Palangka Raya tak terbendung. Dalam beberapa hari terakhir, rata-rata pasien baru bertambah 10 orang lebih. Hingga awal Juli nanti diperkirakan jumlah warga yang terpapar virus bisa mencapai 500 orang lebih.
”Diprediksi akhir Juni dan awal Juli, (jumlah warga yang) positif (Covid-19) bisa mencapai 500 orang. Itu apabila penambahan warga yang terpapar tidak ditekan,” kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri yang juga Wakil Ketua I Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Palangka Raya, Selasa (16/6).
Kemarin, Gugus Tugas mencatat penambahan 11 pasien baru, sehingga total kasus di Ibu Kota Provinsi Kalteng itu telah mencapai 237 kasus. Sebanyak 143 orang dalam perawatan, 78 pasien sembuh, dan 16 orang meninggal dunia. Klaster Pasar Besar masih menjadi penyumbang kasus paling banyak, yakni lebih 100 orang.
Dari sekian banyak pasien itu, ada dua keluarga dari anggota Polri. Dua personel tersebut diduga menularkan Covid-19 pada istri dan anak mereka. Ironisnya, dengan jumlah kasus yang terus bertambah, ruang perawatan di RSUD dr Doris Slyvanus, RS Siloam, dan RSUD Kalampangan penuh. Pemerintah Kota Palangka Raya masih mencari alternatif lokasi lain.
”Karena itu, saya minta warga mematuhi anjuran pemerintah. Ini bukan hoaks, tapi memang ada datanya. Ingat, sudah lebih 100 pasien dari klaster Pasar Besar dan kini anggota saya dan keluarganya juga terjangkit,” ujarnya.
Menurut Jaladri, terus mengganasnya wabah Covid-19 di Palangka Raya diakibatkan kurang tertibnya masyarakat mengikuti protokol kesehatan dan kebersihan lingkungan yang tidak terjaga.
”Berdasarkan pemantauan, warga yang terkena Covid-19 mayoritas rumahnya 90 persen sirkulasi udara tidak berjalan, sinar matahari tidak bisa masuk, dan tidak memperhatikan kebersihan lingkungan,” jelasnya.
Jaladri menambahkan, setelah dilakukan penyiraman di kawasan Pasar Besar, diharapkan pengurus, pedagang, dan pengunjung pasar memperhatikan kebersihan dan protokol kesehatan dalam berdagang maupun berbelanja. ”Ayo terapkan protokol kesehatan agar bisa memutus mata rantai penyebaran virus korona,” tegasnya.
Sementara itu, Wadir Samapta Polda Kalteng AKBP Timbul RK Siregar mengatakan, sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan di Palangka Raya pada hari terakhir dilakukan 100 personel dengan menyemprotkan 40 ribu liter disinfektan.
”Kami kerahkan berbagai unit dan kami fokuskan di Jalan Seram dan Jawa karena di lokasi itu banyak sekali pedagang dan pembeli positif virus korona,” tandasnya. (daq/ign)