SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 20 Juni 2020 11:34
Pemkab Bantu Rp 10 Juta untuk Biaya Perjalanan

Sempat Diisolasi, Akhirnya Si Bayi Bisa Pulang ke Padang

PULANG: Bayi Syaumil Ramadhan bersama nenek dan ayahnya di Bandara H Asan Sampit untuk pulang ke Padang, Sumatra Barat, Jumat (19/6).(YUNI/RADAR SAMPIT )

Bayi bernama Syaumil Ramadhan yang sempat menjalani isolasi di Klinik Covid-19  Kompleks Islamic Center selama lima hari akhirnya diperbolehkan pulang ke Padang, Sumatra Barat, kemarin (19/6). Bayi kelahiran Kotawaringin Timur 26 April 2020 ini bersama ayah dan neneknya. Sementara ibunya meninggal beberapa saat setelah melahirkan.

========================

Sesampai di Bandara H Asan Sampit, Syaumil Ramadhan bersama ayahnya, Ade Kurniawan, dan neneknya, Indriati, disambut oleh Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Multazam dan Kepala Dinas Sosial Kotim Rusmiati.  Dua pejabat Pemkab Kotim itu memberikan bantuan sosial untuk proses perjalanan pulang ke Padang. 

"Untuk meringankan beban mereka kami memfasilitasi kepulangan mereka ke kampung halamannya di Padang," ujar Multazam, Jumat (19/6).

Ade Kurniawan, Indriati, dan Syaumil Ramadhan dijadwalkan berangkat ke Jakarta dengan penerbangan pesawat Nam Air pukul 15.50 WIB.  Sedangkan penerbangan ke Padang dilakukan Sabtu dengan pesawat berbeda. 

Di dalam gendongan Indriati, Syaumil Ramdhan tertidur pulas. Kepulangan bayi sebenarnya sudah dijadwalkan lebih awal, namun tertunda. 

Pada pengecekan awal temperatur berada di atas ambang batas, kemudian dilakukan rapid dan dokter dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) merasa ragu dan ditolaklah bayi tersebut, lalu dikirim ke RSUD dr Murjani Sampit untuk dilakukan pengecekan kembali. Hasil swab terakhir bayi negatif Covid-19. Awalnya bayi ditangani di RSUD dr Murjani, kemudian dipindah ke Klinik Covid-19. 

Pemerintah memberikan bantuan sosial sebesar Rp 10 juta yang diserahkan langsung oleh Kadinsos Kotim Rusmiati kepada Ade Kurniawan. Uang itu dipergunakan proses perjalanan ke Padang untuk tiga orang. 

Multazam juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga asal Padang yang membantu bayi bersama keluarganya agar bisa kembali ke Padang. 

"Tentunya apa yang kami lakukan ini lebih kepada faktor kemanusiaan, karena ibunya meninggal beberapa hari setelah bayi itu dilahirkan," sebutnya. 

Ade Kurniawan bercerita jika Indriati datang ke Sampit sebelum istrinya meninggal dunia. "Datang ke sini tujuannya mendampingi proses persalinan istri saya," ujar pria berperawakan kecil ini. 

Lelaki berjaket coklat ini mengatakan, anaknya belum pernah merasakan air susu ibunya sejak lahir. Sebab ibunya langsung menjalani perawat isolasi di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya usai melahirkan karena gagal fungsi paru. 

Pada 14 Mei 2020, istrinya meninggal dunia setelah menjalani perawatan di ruang isolasi selama 15 hari. Proses pemakaman menggunakan protokol Covid-19. 

Karyawan perkebunan sawit di Kecamatan Parenggean ini pun memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan. Dia ingin merawat dan membesarkan anaknya di kampung halamannya. 

"Sekarang mengundurkan diri, mau besarkan anak di kampung," kata Ade. 

Ade mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan pihak-pihak yang telah membantu kepulangannya ke Padang. (yn/yit) 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers