SAMPIT - Usulan RSUD dr Murjani Sampit tentang pengadaan alat polymerase chain reaction (PCR) yang digunakan dalam tes swab untuk pasien reaktif ditanggapi langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Pemerintah pusat akan segera memberikan satu alat PCR.
Kepastian ini diperoleh dalam dalam rapat terbatas penanganan Covid-19 melalui video conference di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Kotim diwakili dokter spesialis paru dr. Efraim K Biring. Pada saat sesi tanya jawab, Efraim menyampaikan usulan alat PCR.
"Bagaimana Sampit, ini saya bawa dua (alat PCR), cukup ya satu," ujar Joko Widodo, Kamis (9/7).
Sementara itu Efraim berterimakasih karena permintaan dari pihaknya disetujui langsung oleh Presiden RI.
"Kami usulkan PCR dan kami ucapkan terima kasih, karena beliau langsung menyetujui, harapannya semoga bisa segera diwujudkan," ucapnya.
Efraim menyebut, salah satu standar rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19 adalah punya alat PCR. Selama ini tes swab dilakukan di Palangka Raya dan Banjarmasin, yang memerlukan waktu lama untuk bisa mengetahui hasilnya.
"Alat ini penting, karena percuma tracking (pelacakan) kalau tidak ada alat swab, sedangkan rapid tes hanya skreening awalnya saja, tetap harus swab," terangnya.
Bupati Kotim Supian Hadi menyebut usulan pengadaan alat PCR yang ditanggapi langsung oleh Presiden RI merupakan kabar gembira.
"Ini satu hal yang menggembirakan yang langsung ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo, terkait permintaan alat PCR untuk penanganan Covid-19 di Kotim," ujarnya.
"Alhamdulillah bapak Presiden dengan tegas sebut nama Sampit langsung dibantu. Itu sangat berharga bagi kami, mudah-mudahan alat PCR ini dapat membantu percepatan penanganan Covid-19, untuk mengetahui perkembangan pasien positif Covid-19 di Kotim," tandasnya. (yn/yit)