Dari pantauan awak media Radar Sampit di lapangan, hampir seluruh bagian tubuh terdapat luka lebam dan luka berdarah. Bahkan, di bagian lengan kirinya diduga mengalami patah tulang setelah dipelintir oleh ibu kandung dan ayah tirinya.
Mirisnya lagi, bocah malang ini nyaris tewas setelah ibu kandungnya berusaha menenggelamkannya di dalam baskom yang berisikan air. Tak hanya itu, di bagian punggungnya juga terdapat luka lebam berbentuk seperti kaki orang dewasa.
Kini, Ela telah dirawat dan diurus oleh pihak RSUD Dr Murjani Sampit dan dijaga oleh pihak lainnya seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera Kartini. Sejak ditelantarkan begitu saja, para perawat, dokter, kini menjadi temannya.
Bahkan, salah satu dokter yang menanganinya tak kuasa menahan isak tangisnya. Terlihat jelas, air mata ibu dokter itu terus mengalir membasahi pipi dan maskernya meskipun Lela hanya fokus memainkan jari lincahnya menyentuh layar kaca telepon genggam milik salah satu perawat.
”Enggak tega liatnya. Kasihan,” ucap salah satu Dokter yang tak henti-hentinya mengusap air matanya.
Sementara, pihak Kepolisian Resor (Polres) Kotim saat ini tengah memburu kedua orang tua Lela sekaligus merupakan sebagai pelaku. Diduga kuat, bocah tak bersalah itu merupakan hasil hubungan gelap dari ibunya bernama Yati dengan kekasih lamanya.
Sebelumnya, kronologis ini bermula saat Sri Hartini (41), warga Jalan Kopi Selatan, RT 52, RW 02, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, ini tiba-tiba dihampiri seorang wanita mengenakan masker, membawa dan menyerahkan Lela kepadanya.
Hal ini pun sontak membuatnya bingung. Sementara, pada dasarnya Sri Hartini memang tidak mengenal siapa perempuan yang mengenakan masker tersebut. Dan perempuan yang diduga ibu kandung bocah malang tersebut langsung pergi begitu saja.
”Yang saya lihat, perempuan itu (diduga pelaku-red) pergi bersamaan dengan dua orang pria lainnya. Tapi dua pria itu pun menunggu jauh dari rumah saya, sehingga saya tidak begitu mengenalnya,” ucap Sri yang merupakan pedagang gorengan di wilayah tersebut.
Sementara itu juga, Sri merasa heran sekaligus terkejut saat melihat bocah malang tersebut terdapat luka lebam yang bersarang diwajahnya. Saat ditanya, bocah itu mengaku kalau dirinya abis disiksa oleh ibu dan ayah tirinya.
”Dia (korban-red) bilang kalau ayah tirinya bernama Anto. Selama ini, dia selalu disiksa oleh kedua orang tuanya baik itu dipukul, ditendang, hingga bahkan tangannya dipelintir,” lanjutnya.
”Tapi, saat anak ini diserahkan kepada saya, dia terlihat cukup tenang dan tidak menangis seperti anak pada umumnya. Cuman, pas saya kasih makan, anak ini kesakitan sambil memegang perutnya lantaran bekas ditendang oleh ibunya” ungkap Sri.
Tak tinggal diam, Sri kemudian melaporkan kasus tersebut kepada pihak warga lainnya hingga diteruskan kepada pihak LSM Lentera Kartini. Saat ditangani pihak terkait, bocah malang itu mengaku kalau dirinya ingin pergi dan tinggal bersama dengan kakeknya.
”Pas udah bilang gitu, anak ini langsung dibawa untuk mengetahui dimana lokasi rumah kakeknya. Dan informasinya, rumah kakeknya ketemu. Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit. Sedangkan kakeknya, melapor ke Mapolres Kotim,” pungkasnya.
Secara terpisah, Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin membenarkan atas kejadian ini. Ia mengatakan, bahwa pihaknya saat ini sedang menyelidiki dan mencari tahu tentang keberadaan orang tuanya.
Namun, sebelum itu, Kapolres Kotim didampingi Kasatreskrim Polres Kotim AKP Zaldy Kurniawan beserta jajarannya, menjenguk langsung untuk melihat korban yang kini masih terbaring di rumah sakit.
”Masih diproses. Tunggu saja dulu,” ucap Jakin. (sir)