SAMPIT – Persaingan ketat bakal terjadi untuk memperebutkan suara rakyat dalam Pilkada Kotim. Empat pasangan bakal calon optimistis bisa meraih kemenangan. Pertarungan itu bakal mewarnai hari-hari hingga pemungutan suara pada 9 Desember mendatang.
Pasangan Halikinnor-Irawati (HARATI) yang diusung koalisi sejumlah partai, menargetkan kemenangan sebesar 70 persen. Sekretaris Tim Pemenangan HARATI, Gahara, mengatakan, target itu mengacu data pemilihan legislatif 2019 lalu. Suara partai pengusung, yakni PDIP, Demokrat, dan Perindo, ditambah 2.000 suara nonparlemen mencapai 68.000 ribu.
”Kami akan memperjuangkan suara tersebut. Jika itu kami raup pada pilkada ini, pasangan HARATI akan menang," ujarnya, Minggu (6/9).
Selain itu, lanutnya, elektabilitas pasangan tersebut sangat tinggi. Di sisi lain, Halikinnor satu-satunya bakal calon dari kalangan ASN. Hal itu tentunya akan jadi pertimbangan tersendiri bagi pemilih dari kalangan ASN.
”Kami tidak asal. Partai pengusung pasangan ini merupakan partai besar dan ini riil,” tegas Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Kotim ini.
Gahara melanjutkan, pasangan HARATI juga didukung Supian Hadi yang menjabat Bupati Kotim dua periode. Selain politikus PDIP, Supian juga merupakan kakak kandung Irawati.
Gahara juga mengajak seluruh kader dan simpatisan partai pengusung untuk berjuang merebut kemenangan. ”Kami sudah bisa memetakan basis-basis dukungan. Tinggal strategi saja agar mesin politik jalan dan apa yang kami harapkan tercapai,” tandasnya.
Pasangan Taufiq Mukri-Supriadi (PANTAS) tak mau kalah. Mereka mengklaim memiliki hasil survei tertinggi. Hasil itu diyakini akan mengantarkan keduanya menduduki kursi bupati dan wakil bupati Kotim berikutnya.
”Berdasarkan hasil survei, pasangan PANTAS masih tetap teratas. Insya Allah kami akan memenangkan pilkada. Seluruh lembaga survei nasional yang kami gunakan, menunjukkan hasil bahwa kami tetap teratas," ujar Supriadi.
Pihaknya sudah sangat siap menghadapi pertarungan pilkada. Tim sukses sudah dibentuk dengan melibatkan kekuatan Partai Golkar, NasDem, dan PPP. Ditambah relawan yang tersebar di semua kecamatan.
”Kami serahkan pilihan sepenuhnya kepada masyarakat. Kami juga meminta Bawaslu menjalankan tugas secara objektif dan profesional. Kita ciptakan pilkada berkualitas,” tegasnya. Sejumlah elite politik dan tokoh di Kotim bergabung ke pasangan tersebut. Mereka di antaranya, Jhon Krisli, Ansen Tue, Iwan Setia Putra, dan lainnya.
Sementara itu, pasangan Muhammad Rudini Darwan Ali dan Samsudin juga optimistis memenangkan Pilkada Kotim. ”Target kami tentu ingin menang. Wajib menang. Kami optimistis bisa meraih itu dengan dukungan seluruh tim dan masyarakat,” kata Rudini.
Rudini mengatakan, tim sukses dari jalur partai politik sudah siap, termasuk para relawan. ”Alhamdulillah, pendaftaran sudah berjalan dan mudah-mudahan semuanya lancar. Sekarang kami bersiap menghadapi tahapan penting pemungutan suara,” kata Rudini.
Optimisme tinggi juga diperlihatkan pasangan Suprianti-Muhammad Arsyad. Keduanya maju dalam Pilkada Kotim melalui pertimbangan matang sejak setahun terakhir. Suprianti dengan ketenaran namanya di dunia properti diyakini memiliki jaringan luas.
Pasangannya, Muhammad Arsyad, merupakan salah satu putra terbaik Kotim. Dia merintis karier politik sejak beberapa tahun terakhir setelah sukses memimpin Radar Sampit. Arsyad pernah mencalonkan diri melalui jalur perseorangan dalam Pilkada Kotim 2015 silam. Dalam Pileg 2019, dia sukses melaju ke DPRD Kotim mewakili Golkar dari daerah pemilihan Cempaga, Cempaga Hulu, Kotabesi, dan Telawang.
”Kami menyakini dan optimistis menghadapi Pilkada Kotim. Kami berharap semuanya bisa bertarung dengan fair, dengan jujur. Mari kita berkompetisi di pilkada dengan tujuan melahirkan pemimpin yang betul-betul produk pilkada yang berkualitas dan bermartabat,” tegas Arsyad. (ang/ign)