SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 19 April 2016 14:53
Pelayanan RSUD Doris Silvanus Dinilai Sangat Buruk, Kok Bisa?
Ilustrasi (ISTIMEWA)

PALANGKA RAYA - DPRD Kota Palangka Raya minta BPJS awasi pelayanan rumah sakit. Pasalnya, pelayanan rumah sakit sangat buruk, seperti yang dilakukan oleh RSUD Doris Silvanus.

Tiga anggota DPRD Kota Palangka Raya mengungkapkan, bahwa pelayanan rumah sakit Doris sangat buruk terhadap peserta BPJS. Hal itu dialami mereka sendiri dan dinugkapkan saaat Rarapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Kota Palangka Raya dengan BPJS kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Camat se Kota Palangka Raya.

"Saya jengkel sekali dengan pelayanan terhadap pserta BPJS ini. Pasalnya, anak saya yang positif DPB tidak diterima oleh Rumah Sakit Soris Silvanus, karena tidak ada rujukan. Karena jengkel, saya pindahkan anak ke RS Bunda dengan biaya sendiri," tegas Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Kalawa Sinta.

Hal senada diungkapkan oleh, Hadriansyah. Pasalnya, anak yang sudah pingsan. Namun, pihak rumah sakit tidak menerima dengan alasan tidak ada rujukan.

---------- SPLIT TEXT ----------

 

"Saya sangat jengkel dengan pihak rumah sakit Doris. Masa anak saya sudah pingsan, tetapi karena tidak ada rujukan mereka tidak mau menerima. Saya bilang, kalau begini mati anak saya. Tapi mereka juga tidak peduli. Dan saya akhirnya pindahkan anak ke RS Muhammadiyah," tegasnya.

Menurutnya, terkait rekomendasi atau rujukan harusnya bisa fleksibel. Pasalnya, Puskesmas tersebut waktunya terbatas, karena pukul 11.00 WIB sudah tutup.

"Apakah waktu sakit kita bisa diatur dan haruskan anak kita yang sudah sekakarat masih memerlukan rekomendasi atau rujukan. Padahal, Puskesmas waktunya sangat terbatas, yakni hanya sampai pukul 11.00 WIB," tukasnya.

Begitu juga dua anggota lainnya, mereka mengeluhkan pelayanan BPJS yang sangat buruk, terutama pelayanan di rumah sakit. "BPJS harus bisa langsung mengawasi ini. Jangan sampai pelayanan di rumah sakit buruk, padahal mereka sudah mendapat dana kapitasi dengan rincian 60 persen untuk jasa dan 40 persen untuk obat," tandas Mukarramah. (arj)

 


BACA JUGA

Senin, 25 November 2024 10:34

Pemkab Kotim Siapkan Lahan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana membangun gudang…

Jumat, 22 November 2024 10:42

Harapan Baru Tingkatkan Kualitas Beras Lokal

SAMPIT – Pembangunan Rice Milling Plant (RMP) di Desa Lampuyang,…

Kamis, 21 November 2024 10:45

Kotim Raih Penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum

SAMPIT -  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  mendapatkan  nominasi  Program …

Rabu, 20 November 2024 10:37

Kotim Tingkatkan Kualitas SDM Pariwisata Lewat Pelatihan Sadar Wisata

SAMPIT -  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) …

Selasa, 19 November 2024 10:49

Ratusan Peserta Tes CPNS Tidak Hadir

SAMPIT -  Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil…

Selasa, 12 November 2024 10:34

Guru Penggerak Dibekali Keterampilan Kepemimpinan

SAMPIT -  Balai  Guru  Penggerak  Provinsi  Kalimantan  Tengah  (Kalteng) …

Jumat, 08 November 2024 10:44

Tutupi Kekosongan Jabatan, Penuhi Kebutuhan Pegawai

SAMPIT – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur (Kotim)…

Rabu, 06 November 2024 09:58

Kotim Raih Bhumandala Award 2024

 SAMPIT -  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  menorehkan prestasi gemilang di…

Selasa, 05 November 2024 10:34

Dana BLUD Rumah Sakit untuk Fasilitas, Gaji ASN Tetap Ditanggung Daerah

SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  menyatakan bahwa dana…

Jumat, 01 November 2024 16:40

Puluhan Anggota TNI Aktifkan Identitas Kependudukan Digital

SAMPIT -  Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kotawaringin…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers