SAMPIT – Empat ratus personel tim gabungan menyisir Lapas Klas IIB Sampit dalam upaya pemberantasan narkoba. Namun hasilnya minim. Petugas hanya mendapati sisa alat isap sabu-sabu dan empat oerang yang tes urinenya positif menggunakan sabu-sabu. Muncul dugaan operasi ini bocor.
”Terindikasi bocor atau tidaknya operasi ini, terpenting kami sudah berkoordinasi untuk melakukan pemberantasan narkoba di lapas,” jelas Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan, Kamis (21/4), usai menyisiri seluruh blok di lapas.
Tim gabungan itu terdiri dari Polres Kotim, Brimob, TNI, BNK, Satpol PP, Damkar, dan Dinas Kesehatan Kotim. Selama ini terindikasi bahwa lapas menjadi wadah peredaran narkoba, dan menjadi tempat aman untuk mengendalikan peredaran barang haram itu.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Kami juga melakukan tes urine terhadap 90 tahanan di lapas. Selain memang ada beberapa orang yang kami target, ada juga yang kami dapati di bloknya menyimpan bekas alat isap sabu sehingga kami lakukan tes urine. Dan hasilnya ada empat napi postif narkoba jenis sabu,” ujarnya.
Keempat napi tersebut akan mendapatkan pengawasan khusus. Sebab dicurigai mereka merupakan pengedar di dalam lapas dan juga mengendali di luar lapas. Temuan alat isap sabu dan napi positif sabu ini membuktikan bahwa narkoba memang masuk ke dalam lapas.
”Memang tidak ditemukan barang bukti narkoba, namun dengan ada bekas alat isap dan tes urine napi positif membuktikan bahwa narkoba masuk ke lapas dengan berbagai cara,” terangnya. (dc/dwi)