SAMPIT— Pasien rawat Covid-19 bukan hanya berasal, dari hasil pelacakan tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kotawaringin Timur (Kotim), namun juga diketahui dari hasil tes cepat yang dilakukan rumah sakit terhadap pasien yang berobat.
"Rata - rata memang pasien ini adalah pasien yang ingin rawat di rumah sakit, bukan hanya pasien yang didapat dari hasil pelacakan, kebetulan di rumah sakit alat PCR lengkap, jadi hasil bisa diketahui dengan cepat," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kotim Multazam.
Menurutnya tes cepat dilakukan, pada pasien yang berobat di ke rumah sakit, namun karena didalamnya terdapat indikasi reaktif sehingga pasien tersebut diharuskan karantina.
Sementara itu, satu pekan terakhir ini terjadi peningkatan kasus pasien Covid-19 meninggal dunia, tercatat satu pasien positif Covid-19 meninggal dunia Rabu 4 November 2020 pukul 07.15, pasien berusia 69 tahun, jenis kelamin laki - laki, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
"Sebenarnya pasien - pasien tersebut bukan berobat karena Covid-19, tapi karena penyakit penyertanya, tetapi didalamnya karena ada penyakit Covid-19, sehingga pemulasaraan dilaksanakan sesuai standar Covid-19 dipemakaman Jalan Jenderal Sudirman," terangnya.
Dirinya menjelaskan selain pasien tersebut, pada Selasa 3 November 2020 diketahui satu orang pasien probable Covid-19 meninggal dunia, namun hasil swab belum diketahui apakah positif Covid-19 atau tidak.
"Yang probable rencananya akan dimakamkan Senin (2/11) oleh keluarga, namun setelah dilakukan mediasi dan komunikasi, keluarga sepakat dimakamkan hari ini (4/11), pemulasaraan tetap sesuai prosedur Covid-19," tandasnya.
Berdasarkan data terakhir 4 November 2020, pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia berjumlah 11 orang, sedangkan pasien rawat berjumlah 40 orang. Hingga saat ini kasus terkonfirmasi positif berjumlah 394, dengan jumlah pasien sembuh 343 orang. (yn/dc)