Klaster perkantoran terkait Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menjadi momok tersendiri. Setelah dua aparatur sipil negara (ASN) di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, dua pegawai di Badan Pertanahan Nasional (BPN) menyusul terpapar virus itu.
Kasubag Tata Usaha BPN Kobar Joko Santoso mengatakan, dua pegawai di instansi itu terpapar Covid-19. Sebanyak 16 orang yang kontak erat dengan dua orang tersebut telah diambil swabnya oleh petugas kesehatan Puskesmas Madurejo.
Pihaknya belum mengetahui secara pasti sumber penularan pada pegawai BPN itu. Mengingat sebagai fungsi pelayanan, pihaknya banyak berhubungan dengan masyarakat. ”Namanya kerja di loket, berhubungan dengan orang banyak dan kami tidak tahu," ungkapnya.
Padahal, menurutnya, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, BPN telah menerapkan protokol kesehatan ketat dan sistem kerja pegawai juga diatur per shift, yaitu sehari bekerja dan sehari diberikan libur.
Saat ini, kedua ASN yang terpapar Covid-19 tersebut langsung menjalani isolasi mandiri untuk fokus penyembuhan dan upaya memutus mata rantai penyebaran.
Sebelumnya Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kobar Jhonferi Sidabalok mengatakan, perkantoran bukan merupakan klaster baru, karena sejak pertengahan pandemi lalu, perkantoran menjadi salah satu faktor penyebaran Covid-19.
Bertambah
Sementara itu, pejabat di lingkup Pemkab Kotim yang positif Covid-19 kembali bertambah. Sebanyak dua pejabat eselon II Pemkab Kotim dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes usap di RSUD dr Murjani Sampit.
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kotim Multazam mengatakan, kedua pejabat tersebut diduga ada kontak erat dengan pejabat yang telah positif sebelumnya. Selain itu, penularan diduga juga bisa terjadi berkaitan dengan pekerjaan pejabat tersebut.
Multazam tidak menyebutkan nama dua pejabat tersebut. Hanya saja, dia menyampaikan, pejabat yang terjangkit Covid-19 itu terkait pekerjaan yang berisiko. Di samping itu, keduanya sempat melakukan perjalanan ke luar kota.
”Mereka sempat melakukan perjalanan ke luar kota, salah satunya terkait dengan pekerjaan yang berisiko di bidang treatment Covid-19," kata Multazam.
Lebih lanjut dikatakan, terjangkitnya dua pejabat tersebut disertai berbagai gejala yang mengarah pada Covid-19. Berbeda dengan empat pejabat sebelumnya yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19. Bahkan, salah satu dari pejabat yang. baru saja dinyatakan positif Covid-19 tersebut saat ini dalam kondisi kurang stabil, sehingga perlu penanganan intensif.
”Kedua pejabat memiliki gejala dan saat dilakukan uji swab hasilnya positif Covid-19," terangnya.
Munculnya klaster dari penularan Covid-19 pada lingkungan pemerintahan, kata Multazam, harus mendapatkan atensi lebih dari ASN agar lebih berhati-hati. Pasalnya, kondisi itu karena ada kecenderungan perjalanan dari dan ke luar daerah. Karena itu, pihaknya menekankan pelaksanaan pengujian atau rapid test hingga uji usap secara intensif. (tyo/sla/yn/ign)