SAMPIT - Percepatan pembangunan desa tertinggal menjadi fokus pasangan calon Bupati (cabup) dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor dan Irawati (Harati) jika terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kotim 2020 nanti.
"Kami akan fokus menekan dan mengentaskan masalah kemiskinan melalui percepatan pembangunan desa tertinggal," ujar cabup Halikinnor kemarin (20/11).
Percepatan pembangunan daerah atau desa tertinggal adalah proses, upaya dan tindakan, keberpihakan dan pemberdayaan yang dilakukan secara terencana, terkoordinasi, dan terpadu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tertinggal.
"Diharapkan dengan percepatan pembangunan desa tertinggal nantinya juga dapat meningkatkan kualitas masyarakat di daerah tersebut," sebutnya.
Lebih lanjut, tingginya angka kemiskinan di suatu daerah lebih disebabkan oleh banyaknya desa- desa tertinggal di daerah itu. Indikator ketertinggalan ini dikarenakan oleh terbatasnya sarana infrastruktur perdesaan yang secara tidak langsung menjadi kendala pergerakan ekonomi masyarakat setempat.
"Infrastuktur yang tidak merata hingga ke daerah perdesaan menjadi salah satu kendala," ucapnya.
Hal itu pun terkait dengan akses pasar yang terbatas dan sulitnya distribusi barang dan jasa yang mengakibatkan kehidupan masyarakat desa sulit berkembang.
Sementara itu pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bersama Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait dan camat diharapkan dapat menggali potensi ekonomi desa yang bisa dikembangkan dalam rangka meningkatkan perekonomian desa.
"Upaya tersebut diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi desa-desa di sekitarnya," imbuhnya.
Dengan koordinasi teknis bersama instansi terkait akan diperoleh rumusan yang jelas mengenai akurasi tindakan yang tepat dan efektif. Di samping itu dalam upaya percepatan desa tertinggal perlu peran serta dari dunia usaha maupun perusahaan swasta terlebih perusahaan yang berlokasi di sekitar daerah tertinggal.
"Terkait hal ini juga perlu melibatkan peran serta dunia usaha atau perusahaan swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan untuk menuntaskan desa tertinggal menjadi desa yang maju, mandiri, dan berdaya saing," tandasnya seraya menargetkan Kotim di tahun 2021 sudah tidak ada lagi desa tertinggal. (yn/yit)