SAMPIT – Peredaran narkoba yang kian merajalela di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) jadi perhatian serius pasangan calon bupati dan wakil bupati Kotim Taufiq Mukri-Supriadi. Paslon tersebut bertekad ikut memberangus peredaran barang haram itu, salah satunya dengan mendorong terbentuknya Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten di Kotim.
”Kami akan berupaya mendorong berdirinya kantor BNN di Kotim. Yang terpenting, berdiri atau tidak berdiri, kami akan berupaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, jajaran kepolisian untuk mencegah dan mengatasi peredaran narkoba semaksimal mungkin," kata Taufiq.
Berdasarkan data, kasus narkoba di Kotim terus meningkat setiap tahun. Pada 2018 terdapat 112 kasus dan pada 2019 meningkat menjadi 131 kasus. Jika hal ini terus dibiarkan, penyakit masyarakat akan merusak sendi kehidupan di Kotim. Dampak yang mungkin terjadi, tindak kejahatan, pemerkosaan, pembunuhan, maupun tindakan kriminal lainnya akan kian marak karena pengaruh narkoba.
Untuk memutus mata rantai peredaran, PANTAS berkomitmen menurunkan angka kasus narkoba di Kotim melalui upaya pembinaan keluarga, penguatan nilai-nilai agama, pemahaman kepada anak didik jenjang pendidikan sekolah dan peran partisipasi masyarakat, khususnya orang tua.
”Kami akan berupaya melibatkan partisipasi masyarakat untuk sama-sama memberikan pemahaman, pembinaan, penguatan agama, khususnya kepada generasi muda di Kotim, sehingga ini diharapkan dapat menurunkan angka kasus narkoba yang terjadi di Kotim," tandasnya. (hgn/ign)