Para pembuat perahu ketinting di Desa Terantang Hilir mendulang rejeki dengan rencana digelarnya lomba balap perahu yang akan digelar Radar Sampit tahun ini. Mereka banyak menerima pesanan dari calon peserta lomba.
YUNI PRATIWI, Sampit
Walaupun pelaksanaan lomba balap perahu ces atau perahu ketinting baru akan digelar Mei mendatang, antusiasme peserta sudah terlihat dari pembuatan perahu sebagai sarana balapan serta meningkatkan kemampuan balap dari para joki. Mereka rutin berlatih menggunakan perahu ces di atas aliran Sungai Mentaya.
Hal itu terlihat di Desa Terantang Hilir, Kecamatan Seranau, Sabtu (27/12), saat Direktur Radar Sampit Siti Fauziah bersama penulis bertandang ke desa tersebut untuk melihat langsung kegiatan warga desa dalam proses pembuatan perahu dan latihan untuk lomba ces.
Menurut Darmadi, pembuat perahu ketinting, proses pembuatan satu perahu bisa memakan waktu tiga hari. ”Tiga hari itu sudah siap pakai, tapi harus di-setting lagi. Mengatur mesinnya itu yang lama, jadi perlu waktu sampai satu minggu," katanya.
Apalagi pengaturan mesin ces tersebut tidak bisa dilakukan di darat, sehingga harus menaikkan dan menurunkan perahu. ”Kalau masih ada yang kurang pas, diangkat lagi perahunya. Pengaturan mesinnya itu yang lama sampai perahu benar-benar bisa melaju," ucapnya.
Untuk pembuatan satu perahu, Darmadi menarik upah sebesar Rp 800 ribu. Bahan mesin dan lainnya disiapkan pemesan. ”Perahunya saja Rp 800 ribu. Kalau sama mesin beda lagi," ucap Darmadi.
Darmadi mengungkapkan, harga yang harus dibayarkan pemesan untuk satu unit perahu lengkap sampai bisa digunakan untuk balapan bisa sampai Rp 8 juta.
Darmadi menuturkan, untuk memenangkan lomba balap ces, selain karena faktor perahu, mesin, baling-baling perahu, keberuntungan termasuk juga kemampuan joki yang mengemudikan perahu tersebut sangat menentukan.
Menurut Darmadi, sebagian warga yang pernah ikut lomba dan sudah memiliki perahu, kembali memesan perahu yang baru. ”Namanya juga hobi, ya gimana. Yang sudah ada itu pesan lagi, ganti perahu, karena perahu yang lama semakin berkurang kecepatannya," ujarnya.
Selain pengaturan mesin, salah satu bagian yang rumit untuk mendukung perahu ces hingga bisa melaju dengan kencang adalah baling-baling. Baling-baling yang dibeli di toko tidak dapat langsung digunakan, tetapi harus di tempat dulu hingga mendapatkan bentuk yang proporsional untuk balapan.
”Ketinting ini rumit. Baling-baling harus ditempa lagi. Selain pengaruh gelombang sungai, baling-baling juga menjadi salah satu faktor pendukung kemenangan," jelasnya.
Darmadi mengaku menerima sebanyak 13 pesanan perahu dengan berbagai permintaan. Lima perahu pesanan dari Cempaka dan delapan perahu lainnya pesanan warga desa setempat.
”Kemarin sudah dibeli orang Pembuang Hulu satu perahu. Mereka beli untuk contoh,” kata Darmadi sambil menyelesaikan perahu buatannya.
Darmadi mengaku mendapatkan keahlian membuat perahu karena sebelumnya pernah bekerja di mebel. Dia bersyukur dengan rencana lomba yang digagas Radar Sampit, karena banyak warga yang memesan.
Sementara itu, seorang warga terlihat membawa perahu ketinting menuju sungai untuk dicoba. Warga lalu meminta Direktur Radar Sampit Siti Fauziah mencoba merasakan sensasi naik perahu ketinting.
Perahu ces yang dinaiki Siti melaju di atas aliran Sungai Mentaya. Siti tampak menikmati perjalanan itu dengan sesekali terlihat mengabadikan momen tersebut lewat gawainya.
Imam, joki ketinting tersebut mengaku baru pertama kali mengemudikan perahu tersebut. ”Baru belajar," ujarnya.
Mendengar itu, Siti langsung terduduk lemas. Dia tak menyangka joki yang membawanya ternyata baru belajar. ”Langsung lemas lutut saya. Lebih cepat dari naik mobil," ucap Siti.
Siti berharap lomba balap ces nantinya meriah dan menarik antusiasme masyarakat. Apalagi jika melihat hadiah yang disiapkan bagi para pemenang yang terdiri dari dua unit sepeda motor untuk dua kategori lomba dan uang tunai jutaan rupiah. Tidak hanya peserta lomba, penonton juga memiliki kesempatan mendapatkan berbagai doorprize menarik.
”Ini akan berbeda dari yang lain, di mana jumlah peserta yang lebih banyak targetnya 100-150 peserta. Hadiahnya motor juga belum pernah ada. Kali ini juga bekerja sama dengan Disbudpar Kotim, didukung langsung oleh pemerintah," kata Siti seraya berharap hadirnya dukungan dari pihak lain agar kegiatannya semakin meriah.
Lomba yang akan diselenggarakan Radar Sampit Mei mendatang disambut antusias warga. Apalagi lomba ini juga sudah dianggarkan melalui Disbudpar Kotim di tahun depan.
”Kegiatan ini juga demi mendukung pariwisata di Kotim agar semakin menarik minat wisatawan," kata Kepala Disbudpar Kotim Fajrurrahman. (***/ign)