Pengawalan ketat dilakukan personel Polda Kalteng dan Polresta Palangka terkait kedatangan 14.680 vaksin Covid -19. Langkah itu memastikan bahwa pendistribusian lancar dan tidak ada kendala, terutama dalam jumlah dan lainnya.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedy Prasetyo mengatakan, pengamanan tersebut merupakan komitmen kepolisian mendukung langkah pemerintah. Sekaligus memastikan pendistribusian aman terkendali. Sebab, keberadaan vaksin Covid-19 tersebut sangat berharga karena berkaitan dengan kesehatan dan nyawa manusia, sehingga diperlukan pengamanan maksimal.
”Polda Kalteng siap mengamankan distribusi vaksin Covid-19 sampai ke masyarakat. Semoga dengan adanya vaksin ini, pandemi yang selama ini melanda indonesia segera berakhir,” katanya, Selasa (5/1).
Dedy menambahkan, dengan berjalannya program vaksinasi, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia, terutama provinsi Kalteng tetap menerapkan protokol kesehatan, rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak saat di luar rumah.
Kepala Bagian Operasional Polresta Palangka Raya Kompol Hemat Siburian mengatakan, pihaknya akan membangun pos pengamanan di sekitar gudang penyimpanan vaksin Covid-19. Penjagaan akan dilakukan selama 24 jam penuh.
”Selain itu, selalu melakukan patroli di sekitar gudang guna mencegah terjadinya hal-hal negatif, seperti kebakaran dan hal lainnya,” ujar perwira menengah Polri ini.
Hemat menegaskan, gudang harus benar-benar steril. Orang yang tidak memiliki kepentingan dilarang masuk ke kawasan tempat penyimpanan vaksin. ”Kami kawal sesuai standar operasional prosedur (SOP) sampai pada waktu pendistribusian ke daerah bisa terlaksana dengan baik,” katanya.
Percepat Pengiriman
Sementara itu, Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palangka Raya Leonard Duma mengatakan, belum dikeluarkannya izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac karena ini BPOM RI masih menunggu data dari hasil uji klinis tahap tiga.
Kendati demikian, vaksin tersebut tetap didistribusikan ke semua provinsi untuk mempercepat rantai pengiriman. Dengan demikian, jika nantinya izin terbit, Pemprov Kalteng bisa langsung mengirim ke kabupaten dan kota di daerahnya masing-masing tanpa harus menunggu lagi.
”Seperti rencana pemerintah, tanggal 8 ini datanya keluar dan akan ada keputusan untuk itu. Tentu saja dengan catatan, data yang dihasilkan dari uji klinis tahap tiga tidak ada yang membahayakan kesehatan masyarakat,” katanya, Selasa (5/1).
Meski tingkat imun dari vaksin Sinovac disebut-sebut paling rendah dibandingkan vaksin jenis lainya, dia yakin vaksin tersebut mampu memberikan pengaruh baik dalam penanganan pandemi Covid-19.
Dengan berbagai tahapan yang sudah dilalui sebelumnya, vaksin varian Sinovac diyakini akan terjamin. Pemerintah pusat saat ini sudah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak terkait pemenuhan ketersediaan vaksin tersebut.
”Kami yakin atau tidak yakin itu berdasarkan hasil uji klinis. Di Indonesia baru tahap perampungan pengumpulan data untuk tahapan tersebut,” ujarnya.
Selain vaksin Sinovac yang sudah didistribusikan ke seluruh daerah, saat ini ada vaksin varian Astrazeneca dan Pfizer yang masih dalam tahap penjajakan oleh badan kesehatan. Dua varian vaksin tersebut sudah digunakan di sejumlah negara, sehingga ada kemungkinan juga akan diikuti di Indonesia.
”Dua vaksin itu sudah digunakan dalam keadaan darurat, seperti yang dilakukan di Inggris. Sehingga apa yang terjadi di negara lain ini, juga menjadi pertimbangan di Indonesia yang merupakan bagian organisasi yang dikoordinir oleh WHO,” pungkasnya. (daq/sho/ign)