PANGKALAN BUN - Ratusan mahasiswa Universitas Antakusuma (Untama) Pangkalan Bun menggelar unjuk rasa di depan gedung Rektorat Untama, Rabu (27/4). Mereka menuntut Rektor Untama mundur jika tidak bisa mempertanggungjawabkan iuran Kopma yang selama ini membebani mahasiwa.
Mahasiswa kesal lantaran Yayasan dan Untama tidak pernah mengklarifikasi iuran Kopma sebesar Rp 30 ribu per semester per mahasiswa. Terlebih, Kopma Untama diduga fiktif dan tidak ada kepengurusannya.
Dalam orasinya sejumlah mahasiswa menyayangkan pungutan yang sampai bertahun-tahun dilakukan sejak tahun 2008 hingga 2016. Sementara legalitas hukum dan pengurus Kopma tidak jelas.
”Kami mahasiswa sangat menyayangkan hal ini. Iuran Kopma ini sudah berlangsung bertahun-tahun tapi tidak jelas peruntukannya,” kata Anto, Presiden Mahasiswa (Presma) Untama.
Jika para mahasiswa Untama tidak membayar iuran koperasi, mahasiswa tidak bisa ikut ujian. “Kami meminta agar hal ini diusut tuntas,” bebernya.
Selain itu para mahasiwa Untama juga memberikan pernyataan sikap yang ditandatangani presiden mahasiswa Anto dan BEM Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Teknik. Pertama, mahasiswa menuntut pimpinan yayasan dan pimpinan Untama mengklarifikasi keberadaan koperasi mahasiswa (Kopma) dan iuran yang dipungut sejak 2008 hingga 2016. Kedua, Untama harus memberikan hak mahasiswa sebagai anggota Kopma yang sudah membayar iuran. Ketiga, menuntut pimpinan yayasan dan Rektor Untama (Rektor) untuk turun dari jabatan. (rin/yit)