PANGKALAN BUN – Larangan mudik Lebaran membuat bingung masyarakat Kotawaringin Barat yang telah membeli tiket pesawat. Selain mengajukan pengembalian (refund), sebagian memilih memajukan jadwal penerbangan sebelum pemberlakuan larangan mudik pada 6-17 Mei mendatang.
Hal itu diungkap Eni. Pemilik Delia Tour and Travel Pangkalan Bun ini menjelaskan, calon penumpang yang telah memesan tiket pesawat untuk mudik Lebaran telah mendapat pemberitahuan tidak adanya penerbangan selama masa pelarangan mudik.
Pihaknya juga memberikan alternatif untuk memajukan jadwal keberangkatan atau menunda keberangkatan dari Pangkalan Bun untuk mudik Lebaran.
”Sejauh ini yang refund itu belum ada, karena kami tawarkan penjadwalan ulang berupa memajukan atau memundurkan jadwal. Kebanyakan setuju, baik dimajukan maupun mundur setelah tanggal 17,” ujarnya.
Namun, sejak awal dia telah memberitahukan segala kemungkinan adanya pembatalan keberangkatan kepada pemesan tiket pesawat. Hal itu berdasarkan pengalaman yang sebelumnya dan di masa pandemi Covid-19 semuanya bisa berubah cepat.
”Sedangkan untuk yang sekarang, pihaknya hanya fokus pemesanan tiket April saja. Sedangkan untuk bulan Mei, belum terlalu banyak dilayani, karena takut ada perubahan dan sebagainya. Jadi, cari aman saja. Kalau untuk yang April ini nampaknya masih lancar,” tuturnya.
Dia bersyukur masyarakat yang memesan tiket sangat memahami kondisi yang terjadi. Dengan demikian, semuanya bisa dikomunikasikan dengan baik.
”Termasuk ketika ada update apa pun itu, kami sampaikan juga. Kebetulan yang pesan tiket itu sudah kenal lama, jadi komunikasinya enak. Kalau yang belum kenal memang sedikit membatasi. Tujuannya untuk menghindari adanya hal seperti sekarang ini,” katanya.
Mulai Meningkat
Sementara itu, Kepala PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Sampit Muhamad Jabir mengatakan, peningkatan penumpang mulai terjadi untuk pengguna jasa PT Pelni. ”Penumpang Minggu (11/4) kemarin lumayan ada peningkatan sebanyak 460 penumpang tujuan Sampit - Surabaya," kata Muhamad Jabir.
Selama pandemi Covid-19, pihaknya juga masih menerapkan pembatasan jumlah penumpang sebesar 50 persen dari kapasitas muat kapal KM Kelimutu untuk seribu penumpang.
”Hanya dibatasi sekitar 600 penumpang. Itu pun kalau melihat kondisi saat ini, jumlah penumpang tidak sampai 600 orang. Ada peningkatan tapi tidak sampai separuh dari kapasitas muat kapasitas muat kapal," katanya.
Mengenai booking keberangkatan, pihaknya tetap memberikan pelayanan sepanjang masih tersedia ruang dan tidak melebihi 50 persen dari kapasitas muat kapal. ”Semua penumpang yang menggunakan kapal tentunya harus mematuhi dan memenuhi syarat protokol kesehatan," katanya.
Terpisah, Pimpinan PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Sampit Hendrik Sugiharto mengatakan, Lebaran biasanya menjadi momentum yang dinanti untuk meningkatkan pendapatan. Karena itu, larangan mudik pada Mei nanti sangat memengaruhi pendapatan tahunan perusahaan tersebut.
”Kami tidak dapat menyampaikan jumlah pendapatan yang hilang. Yang jelas, sangat berpengaruh dari sisi pendapatan perusahaan," kata Hendrik, Selasa (13/4).
Hendrik menuturkan, terhitung sejak H-30 Lebaran, PT DLU Sampit akan melayani sebanyak 12 call. Dengan rincian, tujuan Sampit-Surabaya sebanyak 7 call dan tujuan Sampit-Semarang 5 call.
Kemungkinan lonjakan penumpang diprediksi terjadi pada 24 April - 4 Mei 2021. Hal itu dimungkinkan karena calon penumpang memilih curi start mudik sebelum tanggal yang ditetapkan pemerintah pada 6-17 Mei 2021.
Hendrik menuturkan, pihaknya masih terus membuka pelayanan penjualan tiket bagi calon penumpang yang ingin berangkat untuk dua jalur lintasan tujuan Sampit - Surabaya dengan tarif sebesar Rp 255 ribu per orang dan Sampit - Semarang sebesar Rp 260 ribu per orang. Ada dua kapal yang beroperasi, yakni KM Kirana III dan KM Kirana II.
”Sejauh ini kami tetap open layanan penjualan tiket bagi calon penumpang yang ingin melakukan perjalanan melalui jalur laut hingga 4 Mei 2021," katanya, seraya menambahkan, pihaknya tetap beroperasi pada masa larangan mudik, namun untuk mengangkut kebutuhan logistik.
Hendrik mengatakan, sebagai penyedia jasa angkutan yang tidak hanya mengangkut penumpang, namun juga kebutuhan logistik, pihaknya harus menjamin pasokan kebutuhan ekonomi di Kotim aman dan terkendali.
”Kami memiliki misi ekonomi dimana kami berupaya selalu menyokong kebutuhan logistik di Sampit agar pasokan pangan tidak sampai kekurangan," katanya. (rin/hgn/sla/ign)