PALANGKA RAYA – Varian baru virus korona yang membuat India dilanda badai Covid-19, yakni jenis B1617, telah terdeteksi di Kota Palangka Raya. Antisipasi perlu dilakukan agar tsunami pandemi tak terjadi di Bumi Tambun Bungai, mengingat virus itu disebut-sebut memiliki tingkat penularan lebih tinggi dibanding sebelumnya.
”Hasil komunikasi dengan Kepala Laboratorium Litbangkes, ada informasi hasil pemeriksaan B1617 SARS-Cov-2 di Palangka Raya benar adanya,” katanya, (9/5).
Dia menuturkan, hasil pemeriksaan B1617 SARS-Cov-2 tersebut berasal dari sampel yang dikirim pada 27 Maret lalu. Ada tiga sampel yang diambil dari pasien Covid-19, lalu dikirim ke laboratorium pusat karena dicurigai berasal dari varian baru Covid-19.
”Laboratorium Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga sampel tersebut dan dinyatakan positif sebagai varian B1617 SARS-Cov-2,” ucapnya.
Suyuti menambahkan, pengiriman sampel yang diduga B1617 tidak hanya dari pasien di Palangka Raya. Akhir pekan lalu, pada 8 Mei, Dinkes Kalteng telah mengirim enam sampel pasien yang berasal dari Kabupaten Kapuas sebanyak empat sampel, Kotawaringin Timur, dan Kotawaringin Barat masing-masing satu sampel.
”Hasil positif baru untuk Palangka Raya. Hasil pemeriksaan sampel dari Kapuas, Kotim dan Kobar belum ada atau belum keluar,” jelasnya.
Terkait temuan kasus varian baru tersebut, Suyuti menegaskan, pihaknya bersama Pemerintah Kota Palangka Raya telah melakukan koordinasi untuk melakukan pelacakan epidemiologis dan pengambilan darah pasien untuk pemeriksaan serologis.
Dia juga meminta masyarakat tak panik, meski tingkat penularan virus itu lebih tinggi. Protokol kesehatan masih sangat ampuh jadi upaya pecegahan penularan.
”Masyarakat hanya perlu memastikan telah menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar serta tidak menyentuh wajah jika tidak yakin tangannya dalam keadaan bersih,” tegasnya.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani menambahkan, penyebaran Covid-19 di Kota Palangka Raya masih tergolong tinggi. Pihaknya terus berusaha meminimalisir penyebaran. Terutama terkait penegakan protokol kesehatan.
”Masyarakat harus tetap taat dalam menerapkan protokol kesehatan. Jangan kendor. Apalagi ada varian baru dari India,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo mengatakan, pasien yang terjangkit varuan virus baru korona dari India diduga terinfeksi dari perjalanan luar daerah. Namun, dua pasien tersebut sudah dinyatakan telah sembuh.
”Tidak perlu khawatir berlebihan. Senjata kita adalah disiplin protokol kesehatan. Mereka tertular dari orang yang melakukan perjalanan luar daerah,” tandasnya.
Sebagai informasi, varian B1617 disebut juga sebagai varian mutan ganda karena memiliki dua mutasi kunci yakni E484Q dan L452R. Peneliti menduga dua mutasi yang dimiliki varian B1617 membuatnya jadi lebih mudah menular dan lolos dari kemampuan netralisasi antibodi.
Imunolog Dr Alain Lamarre dari Institut national de la recherche scientifique (INRS), Kanada, seperti dikutip dari detik.com, menjelaskan, mutasi kunci yang dimiliki B1617 berkaitan dengan respons antibodi yang lebih buruk. Artinya, kemungkinan antibodi yang dikembangkan berkat vaksin saat ini jadi berkurang efektivitasnya.
Hanya saja, ahli mengingatkan masih perlu bukti lebih jauh. Sejauh ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih menetapkan varian Corona B1617 sebagai Variant of Interest (VoI) atau masih diteliti.
Vaksin tetap disarankan, karena meski tidak bisa seratus persen mencegah infeksi, setidaknya mengurangi angka orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan kematian.
Sementara itu, pantauan Radar Sampit dalam dua hari terakhir menjelang Lebaran, aktivitas warga mulai meningkat di sejumlah titik keramaian, terutama pasar. Sabtu (9/5) malam lalu, Pasar Subuh di Jalan MT Haryono dijejali warga yang berniat membeli bahan kebutuhan untuk keperluan Lebaran.
”Saya sampai harus antre untuk membeli bawang saking banyaknya pembeli,” kata Nita, salah seorang warga. (sho/daq/hgn/sla/ign)