PANGKALAN BUN - Sejak pandemi Covid-19, kasus meninggalnya pasien dinyatakan positif di Kabupaten Kotawaringin Barat, mencapai jumlah tertinggi dalam tiga hari terakhir. Kasus terjadi bukan saja di ruang isolasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, tetapi juga menimpa pasien isolasi mandiri di rumah.
Tercatat tiga hari terakhir, ada 12 pasien positif yang meninggal dunia. Salah satunya ditemukan meninggal di sebuah barakan RT 20, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan. Informasi yang berhasil dihimpun, dalam 24 jam yakni Rabu dan Kamis 1 Juli 2021 ada 7 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal di RSSI Pangkalan Bun, sementara pada Jumat 2 Juli 2021 ada 5 orang yang meninggal dunia.
Sayangnya jumlah yang didapat dilapangan dengan update data sebaran Covid-19 di Kobar tidak sesuai. Direktur Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Fachrudin saat dikonfirmasi data tersebut mengatakan, terkait jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam tiga hari terakhir diminta menunggu update data dari satgas Covid-19.
"Nanti update Satgas Covid untuk jumlahnya, tapi kalau ditanyakan 10 orang yang meninggal dalam tiga hari terakhir ada," ungkapnya, Jumat (2/7). Dirinya menduga, semakin tingginya peningkatan kasus Covid-19 dan semakin banyaknya terkonfirmasi positif yang meninggal, dimungkinkan terpapar Covid-19 varian baru.
Fachrudin menjelaskan, pada penderita terkonfirmasi positif sebelumnya, baik yang dirawat maupun yang meninggal dunia rata-rata didominasi oleh usia rentan (lansia). Namun kasus yang meningkat belakangan ini pasien yang dirawat maupun yang meninggal sudah banyak yang di bawah 50 tahun. Selain itu dinyatakannya, sudah banyak yang tidak disertai dengan penyakit penyerta (komorbid).
"Mungkin sudah ada varian baru dan infonya lebih ganas, dan tidak semua dengan penyakit penyerta, banyak sudah tidak ada komorbid," tegasnya. Ia melanjutkan, adanya lonjakan terkonfirmasi positif Covid-19 setiap harinya RSUD Sultan Imanuddin harus membuka kembali ruang perawatan Covid-19, di Akasia.
Dengan begitu maka di RSUD ruang perawatan Covid-19 terdapat di gedung isolasi Covid-19 5 lantai dengan jumlah 54 tempat tidur, gedung isolasi Covid-19 lantai 2 dengan 10 bed dan 8 incubator, isolasi ICU dengan 4 tempat tidur. Kemudian di ruang isolasi Ramin dengan 16 tempat tidur, serta ruang Akasia 26 tempat tidur.
Fachrudin mengaku, dengan jumlah ruang yang disediakan, RSUD SI masih kewalahan, sehingga dampaknya setiap hari terdapat hingga 10 pasien Covid-19 yang antri di ruang IGD. "Antri terus di IGD menunggu ada pasien sembuh. Jadi hari ini (red: kemarin) kami buka ruangan perawatan non covid19 jadi ruangan perawatan covid19 di Akasia," tandasnya. (tyo/gus)