SAMPIT – Acara pembukaan Sampit Expo tak dihadiri satu pun unsur pimpinan DPRD Kotim. Wakil rakyat tersebut sebelumnya mengkritisi pemkab yang menentukan pelaksanaan Sampit Expo di kawasan Water Park. Selain itu, mereka juga mengkritisi biaya sewa yang dinilai membebani, terutama satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Terkait hal itu, anggota DPRD Kotim Rimbun membantah pihaknya tak hadir karena protes terhadap pelaksanaan Sampit Expo tahun ini. Rimbun bersama anggota lainnya mengaku tak bisa hadir karena ada kesibukan lain.
”Bukannya seperti itu, tetapi karena memang ada kesibukan dan informasi saya terima, mobil sulit masuk dan rekayasa lalu lintas yang diterapkan tidak bisa membuat kemacetan terselesaikan,” katanya, Minggu (8/5).
Mengenai banyaknya keluhan dari sebagian besar warga, Rimbun menilai hal itu sudah diprediksi sebelumnya. Pemkab disebut terlalu memaksakan pelaksanaannya di lokasi tersebut.
”Keluhan ini sudah kami prediksi akan muncul. Kekecewaan publik pada panitia pelaksana memang tidak bisa dibendung di hari pertama ini. Kami dari lembaga DPRD sudah jauh-jauh hari mengingatkan agar tidak melaksanakan di lokasi tersebut, karena lokasi tidak memungkinkan dalam kondisi saat ini, tetapi malah dipaksakan,” kata Rimbun.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD Kotim menilai, pelaksanaan Sampit Expo tahun ini merugikan dan membebani anggaran daerah. Selain itu, lokasi Sampit Expo di kawasan Sampit Water Park Wengga Metropolitan ditolak. DPRD Kotim mencurigai ada pihak tertentu yang ingin mengeruk keuntungan besar dari agenda tahunan itu.
”Saya melihat potensi permainan dengan pihak tertentu dalam pelaksanaan Sampit Expo ini besar sekali. Saya secara tegas menolak pelaksanaannya, apalagi ini dilakukan EO yang kami anggap bisa mengeruk keuntungan dan yang jadi korbannya SKPD,” kata Rimbun, pekan lalu. (ang/ign)