SAMPIT – Petugas gabungan, Satpol PP, Polri, TNI dan instansi terkait mengobrak-abrik kamar kos, rumah bedeng (barak) dan homestay (penginapan) dalam razia penyakit masyarakat, Sabtu (21/5) malam.
Petugas sempat terlibat kejar-kejaran lantaran salah seorang penghuni kamar kos berupa kabur. Tiap kamar tak luput dari penggeledahan.
Pantauan koran ini, di kamar nomor 102 salah satu homestay di kawasan Jalan Tjilik Riwut, Sampit. Petugas tidak mendapatkan orang yang akan diperiksa, homestay lebih dulu ditinggalkan penyewa dan diduga razia bocor.
Petugas hanya menemukan barang-barang yang ditinggal penyewa homestay dan diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami sempat kewalahan, salah satu penghuni kamar sempat kabur dan bersembunyi di plafon. Kami juga sempat memeriksa sampai atap,” ucap petugas yang ikut razia, Sabtu (21/5) malam.
Dalam razia ini, petugas juga mengamankan pasangan beda jenis tanpa ikatan perkawinan. Petugas juga sempat membongkar paksa jendela barak di Jalan Metropolitan, Sampit.
Ironisnya, di sebuah barak di Jalan Imam Bonjol, Sampit, petugas menemukan banyak pasangan anak baru gede (ABG) yang masih di bawah umur. Ada di dalam satu kamar, terdapat satu wanita dan tiga laki-laki.
Kasatpol PP Kotim, Rihel mengatakan pihaknya akan terus menjaring pasangan yang tanpa ada ikatan perkawinan ini, apalagi bulan ramadan sudah dekat.
“Dalam razia, sebanyak 21 orang di antaranya ada empat pasangan dan 13 tanpa identitas diamankan di Markas Satpol PP. Kegiatan ini akan terus dilakukan hingga ramadan,” tegas Rihel, Minggu (22/5). (mir/fm)