SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 24 Mei 2016 17:59
Waduh, Supian Pesimistis, Sebut Sampit Tak Layak Raih Adipura
Ilustrasi (ISTIMEWA)

SAMPIT – Di saat semua dinas optimis bahwa Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan kembali meraih adipura, Bupati Kotim Supian Hadi justru sebaliknya. Ia pesimis Kota Sampit bisa meraih adipura tahun ini.

”Saya melihat, kalau tahun ini Kotim kembali meraih adipura, itu hanya bonus saja. Karena kalau saya sendiri yang jadi penilainya, Kotim tahun ini tidak layak mendapat adipura,” kata Supian Hadi pada acara Forum Gabungan Perangkat Daerah Kabupaten Kotim di aula Bappeda Kotim, Senin (23/5).

Dia menyebut, kondisi kebersihan Sampit saat ini masih sangat jauh untuk bisa meraih juara adipura. Masih banyak pasir yang tertinggal di pinggiran jalan, rumput-rumput yang mulai tumbuh tinggi, dan sampah masih berserakan.

Dia menduga kondisi ini terjadi karena kurangnya pengawasan dari dinas terkait terhadap para petugas kebersihan. Karena itu Supian menyarankan adanya pembagian zona kerja. Pengawasan dibagi per jalur. Petugas kebersihannya dibagi, misalnya 100 meter per orang atau dua orang. Tapi pekerjaannya harus menyeluruh, yakni menyapu kiri-kanan jalan, seberang jalan, rumput-rumput yang ada di sekitar jalan dibersihkan. Bahkan, yang ada di depan rumah orang juga dibersihkan.

”Tolonglah ini menjadi perhatian kita bersama. Jadi untuk dispertasih, petugas kebersihannya dibagi per zona. Per beberapa meter untuk kiri-kanan dan seberang jalan itu menjadi tanggungjawab satu atau dua orang. Kalau tidak bersih, bikin surat pernyataan, seperti pakta integritas, surat pernyataan apabila tidak bersih maka pekerja itu siap diberhentikan menjadi tenaga kontrak,”ujarnya.

Dengan terbaginya zona kerja ini diharapkan hasil kerja petugas kebersihan akan maksimal. Supian bahkan mengajak para jajaran SKPD yang hadir pada kegiatan tersebut untuk mencontoh Balikpapan, salah satu kota yang ia nilai sudah cukup bagus dalam hal kebersihan dan tata kota.

Di Balikpapan, petugas kebersihan dibagi per zona, jadi masing-masing petugas mempunyai wilayah tanggungjawabnya sendiri. Mereka mempunyai jam kerja yang pasti, mulai dari pukul 5 pagi sampai pukul 6 sore. Berbeda dengan Kotim, petugas kebersihan sudah jarang yang berada di lapangan pada pukul 10.00- 11.00.

”Padahal di sana gajinya cuma Rp 1.200.000, tapi yang antre untuk bekerja itu ada sekitar 600 orang. Sedangkan disini gaji sudah Rp 2.000.000, kerja enggak bersih-bersih. Sekitar pukul 10-11 sudah ga ada orang kerja,” ucap Supian.

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kotim pun mendapat sedikit sentilan dari orang nomor satu di Kotim itu. DPU diperintahkan untuk memperhatikan kebersihan drainase agar selokan bisa kering saat tidak ada hujan. Genangan air selokan akan menjadi sarang nyamuk.

Sama seperti sistem yang dia sarankan pada dispertasih, jika ada pekerja drainase yang malas, sebaiknya diberhentikan. Sebab, masih banyak orang yang ingin bekerja demi pembangunan Kotim. (rm73/yit)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers