SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan dengan mendorong peningkatan dan pengembangan nilai investasi. Hal itu dilakukan melalui pengembangan Bandar Udara (Bandara) Haji Asan Sampit yang diharapkan dapat mewujudkan kemajuan
pembangunan dan kualitas sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) di Kotim.
”Dengan pengembangan bandara ke depannya, diharapkan akan memberikan dampak positif bagi Kotim, seperti dari sektor ekonomi maupun pariwisata," ujar Bupati Kotim Halikinnor.
Sampit sebagai ibukota Kotim merupakan salah satu kabupaten terpadat di Kalimantan Tengah (Kalteng). Dilihat dari kepadatan penduduk, menjadikannya kabupaten yang sangat strategis. Bahkan sebagai pintu gerbang perekonomian di Kalteng yang memiliki SDA melimpah dan SDM berkualitas.
Kotim juga didukung sumber daya alam berlimpah dan beraneka ragam. Di antaranya
industri perkebunan, pertambangan, pariwisata, perikanan, peternakan, dan pertanian. Melalui sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas tersebut, Kotim juga perlu didukung dengan transportasi yang mumpuni.
”Salah satu transportasi yang dapat memudahkan mobilisasi masyarakat adalah transportasi udara. Peningkatan kualitas transportasi udara, baik dari segi sarana, prasarana, tentunya akan berpengaruh terhadap kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kotim," kata Halikinnor.
Hal ini sejalan dengan visinya mewujudkan kabupaten yang mandiri, maju, dan sejahtera. Sebagai salah satu bentuk pengembangan investasi di Kotim, pemerintah daerah selalu berusaha menjaga kondisi wilayah yang kondusif untuk menarik investor.
Pada 29 Mei 2023 lalu, Pemkab Kotim bahkan telah dilaksanakan audiensi dalam rangka pengembangan Bandara H Asan Sampit dengan otoritas bandara wilayah VII Balikpapan di aula rujab Bupati Kotim. Audiensi merupakan tahap awal bentuk kerja sama yang kedepannya diharapkan akan bermanfaat bagi Kotim.
”Tahap awal tersebut diharapkan dapat mempercepat dan mendapat kemudahan dalam proses pengembangan bandara H Asan Sampit. Terciptanya sinergitas antara Kotim dan otoritas bandar udara wilayah VII Balikpapan agar mendapatkan dukungan penuh dalam pengembangan bandara H Asan Sampit," ujarnya.
Selain itu, juga untuk meningkatkan potensi perekonomian daerah dan masyarakat. Termasuk potensi wisata, meningkatkan kelancaran arus transportasi udara, meningkatkan mobilitas penduduk, barang, dan jasa.
Untuk mencapai manfaat tersebut, Kotim dalam rangka mendukung pengembangan bandara H Asan Sampit, melakukan pembebasan lahan masyarakat untuk perpanjangan runway yang nantinya akan dihibahkan ke Kementerian Perhubungan melalui otoritas bandara wilayah VII Balikpapan.
”Dengan adanya perpanjangan runway H Asan Sampit, akan berpengaruh kepada penambahan maskapai penerbangan yang akan melakukan kerja sama
dengan Pemkab Kotim," jelasnya.
Perpanjangan landasan pacu bandara sudah menjadi keinginan lama dari pemerintah daerah. Tujuannya agar Bandara H Asan Sampit bisa didarati pesawat berbadan besar, yang secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan perekonomian daerah. (yn/ign)