SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Minggu, 29 Mei 2016 17:29
Miris, Setiap Tahun Selalu Ada Bayi Dibuang ke Bak Sampah
Ilustrasi (ISTIMEWA)

SAMPIT – Kasus pembuangan bayi di Jalan Tidar pada Jumat (27/5) lalu, menambah panjang daftar kasus serupa dalam beberapa tahun belakangan ini. Hampir setiap tahun selalu terjadi peristiwa bayi dibuang ke bak sampah. Ironisnya, ada yang sudah meninggal dunia.

Di sisi lain, kasus yang terus berulang itu tak pernah terungkap oleh aparat kepolisian. Berdasarkan data Radar Sampit, sejak 2014 lalu hingga kini, sedikitnya ada enam kasus pembuangan bayi. Pada 2014 tiga kasus, 2015 dua kasus, dan pertengahan 2016 satu kasus (lihat grafis).

Aktivis muda di Kabupaten Kotim Muhammad Agung mengatakan, terulangnya kasus serupa, salah satunya disebabkan kasus yang tidak pernah berhasil diungkap. ”Sangat kita sayangkan, kasus seperti ini terus terjadi. Harusnya polisi lebih ekstra mencari pelakunya agar ada efek jera,” katanya, Sabtu (28/5).

Menurut Agung, apabila ada kasus yang berhasil diungkap dan pelakunya diberi hukuman, akan menjadi pelajaran dan efek jera bagi calon pelaku lainnya. Di sisi lain, bayi dibuang disebabkan banyak faktor. Terutama kehadiran sang bayi yang tidak diinginkan orangtuanya, misalnya karena hasil hubungan gelap.

Terpisah, tokoh agama di Kotim Ustad H Syarifudin Al Banjari mengatakan, secara agama, bayi merupakan titipan Allah SWT yang harus dirawat. Namun, yang jadi masalah, ketika kelahiran bayi tidak dikehendaki yang diakibatkan hamil di luar nikah atau karena himpitan ekonomi, bisa terjadi pembuangan bayi.

”Karena itu, sangat penting bagi orangtua menjaga anak gadisnya agar dalam bergaul tidak sampai kebablasan,” tegasnya.

Selain itu juga, warga harus menerapkan rasa kepedulian terhadap warga sekitar, mengingat itu sangat penting. Baik terhadap mereka yang terimpit masalah ekonomi. ”Inilah salah satu ciri kehidupan di perkotaan yang maju. Yang kaya makin kaya dan miskin makin miskin,” ujarnya.

Dalam pandangan agama, lanjutnya, hal itu merupakan dosa besar, apalagi bayi merupakan manusia tidak berdosa. ”Yang berdosa itu orangtuanya. Inilah pentinganya pemahamam agama. Masyarakat harus meningkatkan kualitas keimanan mereka,” tegasnya.

Apa pun yang terjadi, lanjutnya, jangan sampai mengorbankan anak yang tidak berdosa, karena semua manusia pasti diuji. Pemerintah juga disarankan lebih intensif memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi. Selain itu, tokoh agama juga selalu mengingatkan umatnya agar berbuat sesuai norma agama.

”Hal itu penting agar kasus seperti ini tidak terulang lagi,” kata Ketua Majelis Zikir dan Doa Sampit ini. (co/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers