SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Minggu, 29 Mei 2016 17:47
Kasihan, Bertahun-tahun Hidup Melarat, Nenek Renta Diurus Anak Depresi
TAK DIPERHATIKAN: Aliyah disuapi cucunya Novia di rumah mereka Jalan Kalimantan Gang Beringin, Palangka Raya, Sabtu (28/5). (FOTO: DODI/RADAR SAMPIT)

Kemiskinan masih membayangi Kalimantan Tengah. Program yang diluncurkan pemerintah dari pusat hingga ke daerah, tak dirasakan sebagian warga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka berjuang sendiri agar bisa bertahan hidup.

==================

Aliyah, misalnya. Nenek renta berusia 74 tahun yang hidup di tengah Kota Palangka Raya ini, bertahun-tahun hidup melarat. Dia seakan luput dari radar pemerintah, sehingga anggaran yang nilainya mencapai triliunan untuk rakyat miskin tak pernah dirasakan.

Wanita yang tinggal di Jalan Kalimantan, Gang Beringin, Nomor 06, RT 02, RW XXI, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya ini, kondisinya memprihatinkan. Rumahnya yang terbuat dari kayu, pengap, berantakan, dan jauh dari kesan layak untuk kesehatan.

Di rumah reyot itu pula, Aliyah hanya bisa terbaring. Dia sudah tak mampu lagi beraktivitas. Ironisnya, Aliyah hanya diurus anaknya, Lasnari (31), yang memiliki gangguan psikologis karena tekanan batin. Cucunya, Novia Elinda (13), tak sekolah karena tak ada biaya.

Saat dikunjungi Radar Sampit, Sabtu (28/5), dengan terbata-bata Aliyah mengaku lumpuh. Dia sudah tak berdaya. Aliyah juga mengaku tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Meski demikian, belum lama ini, ia menerima sumbangan dari Polwan Polres Palangka Raya.

Tak hanya luput perhatian dari pemerintah. Aliyah juga mengaku tidak pernah menjalani perawatan ke pihak medis, karena tidak ada armada untuk membawanya ke puskesmas. ”Saya lumpuh dan tak berdaya. Tidak pernah ada bantuan, tidak ada periksa kesehatan,” kata nenek yang mengaku memiliki lima anak ini.

Untuk bertahan hidup, lanjut Aliyah, ia, anak, dan cucunya hanya berharap dengan bantuan masyarakat sekitar. Terkadang ada anak-anak lainnya membesuk dan memberinya makan.

”Biasanya Lasnari dan Novia masak sendiri dan makan dari belas kasihan warga sekitar. Kami hanya minta perhatian pemerintah,” katanya sambil meneteskan air mata.

Ketua RT 02 Muhammad Rifai mengatakan, selama ini ia sudah berupaya memperjuangkan Aliyah, tetapi tidak ada tanggapan dari pemerintah ataupun pihak terkait. Dia juga pernah mengurus Aliyah agar bisa mendapat bantuan langsung tunai (BLT). Namun, hingga sekrang tidak pernah disetujui.

”Tidak pernah ada bantuan. Sudah diuruskan BLT, tetapi tidak keluar dan tidak pernah dibawa ke rumah sakit,” katanya saat mendampingi Radar Sampit berkunjung ke kediaman Aliyah. (daq/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers