PALANGKA RAYA – Dentuman rudal, penguasaan tempur, perebutan bandara Tjilik Riwut, aksi 120 penerjunan, perang udara dan pengiriman persenjataan dari udara hingga atraksi 12 pesawat tempur, memukau warga. Atraksi ini diperagakan secara langsung dipuncak latihan tempur TNI Angkatan Udara (AU) Sikatan Daya 2016, Kamis (2/6) siang.
Aksi memukau dan gagahnya personil TNI AU itu membuat ribuan warga menyerbu Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Mereka ingin melihat secara langsung puncak latihan tempur dengan melibatkan 900 personil TNI AU itu.
Berbagai atraksi pun terlihat mengagumkan. Suara ledakan peluru kendali, bunyi letupan peluru dan simulasi penerjunan malam pun digelar. Walau dicuaca pans warga tetap setia ingin melihat aksi para personil TNI AU.
Panglima Komando Operasi TNI AU II Marsda TNI Dody Trisuna mengatakan peragaan dan pelibatan puluhan peswat tempur dan angkut TNI AU merupakan puncak latihan sikatan daya 2016 tingkat Kotama.
“Tujuannya melihat langsung kesiapan alusita dan mental prajurit serta menguji doktrin dalam mempertahankan NKRI dari ancaman musuh,” ucapnya.
Dody menerangkan latihan ini pula, menguji kesiapan satuan dalam jajaran Koopsau II, sekaligus membina tingkat profesionalisme para prajurit di jajaran TNI AU. Termasuk penerapan teknik operasi udara, pencegahan, penangkalan dan penindakan terhadap segala bentuk ancaman yang mungkin terjadi kepada NKRI.
Ia mengungkapkan dalam latihan ini melibatkan 33 armada udara. Diantaranya 24 pesawat tempur, tujuh pesawat intai dan angkut, dua heli dengan jumlah personil 900 orang.
“Kami diposisikan empat kota, yakni enam Sukhoi (jenis pesawat, Red) di Makasar, enam F 16 di Makasar, empat Hercules di Malang dan enam T50i erta enam Supertucano di Palangka Raya. Kemudian dua C 212 Casca, satu Boeing dan Heli ada di Banjarmasin,” tuturnya.
Kata Dody lagi, kegiatan ini ini latihan puncak antar satuan TNI AU dan bersama latihan wing II Paskhas bermarkas di Makasar. Latihan berlangsung sejak 28 Mei- 2 Juni. Gelaran itu mempraktekkan lima serangan TNI AU, yakni strategis, operasi udara ovensif, operasi Hanut, perlindungan udara dan operasi sistematis.
Dody menjelaskan dari lima operasi itu, diperagakan pula operasi perebutan pangkalan udara, tempur udara dan penerjunan udara rahasia.
“Jadi ini hanya latihan untuk kesiapan seluruh personil. Bukan memperlihatkan kepada negara lain,” tandasnya. (daq/vin/gus)