SAMPIT – Dinas Perumahan, Penataan Ruang, dan Kebersihan (Dispertasih) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kewalahan menangani kebersihan dalam Kota Sampit. Jumlah petugas kebersihan dengan tingkat kepadatan penduduk tidak sebanding. Di sisi lain, anggaran untuk menambah tenaga kerja baru belum ada.
”Sebenarnya tenaga kerja kami yang sekarang ini masih kurang, sedangkan jumlah penduduk di Kota Sampit ini tidak sedikit, bahkan terus bertambah setiap tahun. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, otomatis bertambah juga sampahnya,” kata Kabid Kebersihan Agus Daya Lelana, baru-baru ini.
Agus menjelaskan, pihaknya telah melakukan pembagian zona kerja untuk memaksimalkan kinerja petugas kebersihan. Namun, hal itu belum cukup. Pembagian tidak bisa dilakukan secara merata karena kurangnya tenaga kerja. Ada beberapa jalur yang dikerjakan dua orang, sedangkan di jalur lain dikerjakan satu orang. Misalnya, di Jalan Yos Sudarso yang hanya dikerjakan satu petugas kebersihan.
”Memang jalan itu tidak terlalu panjang. Tapi, kalau hanya dikerjakan satu orang lumayan berat. Hal ini juga yang masih harus kami evaluasi. Tapi, evaluasi ini berkaitan dengan anggaran, terutama dana untuk menggaji mereka,” ujarnya.
Meski terkendala anggaran, lanjut Agus, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin menangani kebersihan kota. Terkait penambahan tenaga kerja, bisa saja dilakukan, namun tidak dalam waktu dekat. Saat ini tercatat ada 170 petugas kebersihan yang dikelola Dispertasih. Jumlah itu terbagi dua, yaitu 84 petugas penyapu jalan dan 86 petugas pengangkut sampah. (rm-73/ign)