SAMPIT – Baru pertama kali menginjakkan kaki di kota Sampit, JM alias AL (17) mengaku diajak mencuri oleh rekannya Witriansyah alias Iwit yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Di persidangan Pengadilan Negeri Sampit, kemarin (6/6). Pitoyo alia Toyo (korban) mengaku sudah memaafkan pelaku dan minta agar tidak mengulangi lagi perbuatannya tersebut.

“Balai pemasyarakatan (Bapas) dalam sidang tadi juga minta terdakwa (AL) dikembalikan ke orang tuanya,” kata Burhansyah SH, penasihat hukum JM alias AL yang ditemui seusai sidang yang digelar tertutup, kemarin.

JM warga Dusun Runting Tada, Desa Tanah Putih, Kecamatan Telawang itu nekat mengambil sepeda motor milik Toyo.

Saat beraksi, terdakwa dalam pengaruh minuman keras jenis arak. Terdakwa diamankan di Jalan Tjilik Riwut kilometer 6, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Kotawaringin Timur.

Ketika bersama Iwit pada 16 Mei 2016 sekitar pukul 23.00 WIB, mereka sedang jalan-jalan dan melihat sepeda motor jenis Honda Supra Fit KH 5573 FD milik korban diparkir di sebuah warung tanpa dinding, lalu muncul niat Iwit mengajaknya mengambil kuda besi itu.

Namun saat itu lanjut Burhansyah, terdakwa yang diminta turun untuk mengambil motor tersebut, sementara Iwit menunggu di atas motor Yamaha Jupiter MX yang mereka gunakan.

Sialnya motor korban ternyata dikunci gembok menggunakan rantai pada ban bagian depan hingga terdakwa tak bisa membawanya dan aksinya di ketahui warga sekitar TKP.

“Nah, Iwit langsung kabur, sementara JM diamankan warga,” ungkap Burhansyah.

Kepada hakim, JM mengaku motor itu berhasil mereka ambil maka  akan dijual lagi, terdakwa mengaku motor itu menurut rencana untuk digunakan jalan-jalan. ”Sidang dilanjutkan pekan mendatang dengan agenda tuntutan dari jaksa,” terang Burhansyah. (co/fm)