SAMPIT – Penjualan daging sapi pada H-7 Lebaran meningkat 70 persen. Meski begitu, stok daging diyakini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarkaat di Kotawaringin Timur (Kotim) hingga hari raya.
Aktivitas jual beli di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), Kamis (30/6), mulai terlihat ramai. Pedagang sapi mendapat banyak pesanan dari pelanggan. Warga sudah mulai menyetok persediaan daging sapi untuk Lebaran nanti.
”Untuk penjualan daging sapi sejak awal Ramadan sudah mengalami kenaikan. Mendekati Lebaran H-7 ini memang bertambah banyak pesanan, saat ini sudah mencapai 70 persen penjualan daging sapi,” terang Heru (31), pedagang daging sapi di sela-sela kesibukannya, Kamis (30/6).
Tidak hanya warga sekitar Sampit saja yang belanja, masyarakat daerah pedalaman juga banyak yang berdatangan untuk mempersiapkan bahan kebutuhan pokok untuk merayakan Lebaran.
”Penjualan daging naik, tetapi untuk penjualan tulang sapi lebih banyak permintaan. Hal itu disebabkan banyak warga dari sawitan (perkebunan) turun ke sini (PPM). Mereka datang membeli daging sapi dalam jumlah yang lumayan banyak dibanding warga Sampit,” jelasnya.
Meskipun pesanan daging sapi terus mengalami peningkatan, harga tetap stabil. Namun pedagang belum dapat memastikan apakah harga bertahan hingga H-1 Lebaran.
”Sudah satu bulan, sejak awal puasa harga masih Rp 130 ribu per kilogram, tidak ada kenaikan saya rasa sampai Lebaran nanti. Terkeculi jika nanti stok sapi sudah mulai sulit didapatkan. Saat ini stok sapi dari Madura dan Sulawesi masih aman,” ucapnya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Hal yang menjadi kekawatiran pedagang ketika pengiriman sapi dari luar Kotim terlambat, sementara kebutuhan masyarakat untuk Lebaran terus meningkat. ”Biasanya dari yang sudah-sudah, apabila sapi dari luar Sampit belum datang, maka penjual sapi lokal yang mendengar stok (sapi) kosong pasti akan menaikan harga. Apalagi ini menjelang Lebaran, kebutuhan daging sapi pasti banyak dicari,” bebernya.
Pada H-3 Lebaran nanti dipastikan penjualan daging sapi meningkat tajam. Melihat dari tahun sebelumnya, satu hari sebelum hari raya, penjualan daging naik hingga 100 persen. ”Perkirakan harga juga akan naik, setidaknya mencapai Rp 10 ribu per kilogram,” tuturnya. (mir/yit)