PANGKALAN LADA – Tanpa sebab yang jelas, enam pemuda mengamuk di tempat billiard kawasan Desa Makarti Jaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Rabu (30/6) malam.
Informasi yang dihimpun Koran Ini menyebutkan, gerombolan pemuda yang diketahui bekerja di salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut juga merusak sejumlah sepeda motor milik sejumlah pemuda lain yang terparkir di lokasi itu.
Tiga pemuda pemilik motor juga babak belur dihajar gerombolan yang diduga sedang terpengaruh minuman keras itu. Bahkan ada yang mengalami retak tulang tangan. Seorang perempuan pemilik tempat billiard juga menjadi korban dalam kejadian tersebut.
Dua anggota Polsek Pangkalan Lada yang mencoba melerai sempat kewalahan. Akhirnya bantuan datang untuk menghentikan aksi brutal mereka. Bahkan, aparat terpaksa melepaskan tembakan peringatan.
Sutarman salah satu korban pengeroyokan yang mengalami retak tulang tangan kirinya mengaku bahwa gerombolan pemuda itu seakan kesetanan. Setelah sejumlah pemuda lari menyelamatkan diri, mereka dengan ganas merusak sepeda motor milik teman-temannya hingga tak berbentuk lagi. ”Tidak tahu sebabnya apa, mereka itu mabuk mas,” katanya.
Ia juga menceritakan bahwa saat dia dan Lilik (pemilik billiard) akan melapor, mereka malah menabrakkan motornya. ”Saya sudah naik motor dan membonceng Bu Lilik, langsung ditabrak dari samping. Bu Lilik terjatuh hingga tidak bisa jalan,” katanya.
Kapolsek Pangkalan Lada AKP Ali Najib mengatakan, akibat kejadian itu sementara tujuh orang diamankan di Mapolsek. Enam orang diduga pelaku dan satu orang lagi harus ikut diangkut untuk dimintai keterangan.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Diduga pelaku enam orang dan satu lagi masih kita dalami dulu apakah ikut terlibat atau tidak. Jadi tujuh orang yang kita amankan dan masih kita periksa,” ujarnya, Kamis (30/6) siang.
Meski belum merincikan seluruh identitas gerombolan pemuda yang diduga kerap membuat onar di kawasan itu, Kapolsek mengatakan bahwa kasus tersebut tetap akan diproses secara hukum. Pengrusakan dan pengeroyokan termasuk dalam tindak pidana.
”Pelaku sementara ini kita sebut sebagai Yosep dan kawan-kawan. Kita masih periksa mereka tunggu informasi lebih lanjut,” katanya. (sla/yit)