SAMPIT – Belum kering luka warga Baamang dan Ketapang lantaran amuk api, kini si jago merah kembali membara. Kali ini di Desa Sangai, Kecamatan Antang Kalang, Kamis (30/6). Hingga tadi malam, sedikitnya 72 bangunan yang terdiri dari rumah dan rumah toko (ruko) yang dilalap api. Beruntung tak ada korban jiwa.
Penuturan warga yang rumahnya ikut terbakar, Toto, api muncul dan menghebohkan warga sekitar pukul 12.45 WIB. Diduga berasal dari kios milik Budi Lian. ”Kejadian saat PLN di tempat kami ini sedang mati,” ungkap tokoh masyarakat Telaga Antang itu melalui sambungan telepon kepada media ini, kemarin.
Saat itu, Budi disebut tengah menyalakan generator set (genset) dan mengisi bensinnya. Entah kenapa, tanpa diduga tiba-tiba muncul ledakan dari mesin itu hingga memunculkan api yang membesar dan menghanguskan kios miliknya.
Api kemudian menjalar. Warga kesulitan memadamkan lantaran kobarannya semakin besar. Sedikitnya api melalap 39 ruko dan 33 rumah warga. ”Rumah saya tidak ada yang tersisa sama sekali, mungkin ini cobaan yang tengah kami hadapi,” imbuh Toto.
Hampir semua korban yang rumahnya terbakar tak mampu menyelamatkan barang-barang berharga. Api dengan cepat melahap bangunan-bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu itu.
Warga lainnya, Sunardi, menyebut kebakaran itu terjadi di dua RT, yakni RT 7 dan RT 8. ”Api cepat sekali menjalar karena sebagian besar bangunan dari kayu,” katanya.
Kini, warga yang kehilangan tempat tinggal, menumpak di rumah kerabat. Api baru bisa dipadamkan, kata Sunardi, setelah unit pemadam milik PT KMB tiba di lokasi. ”Kalau tidak ada pemadam dari PT KMB, habis rumah warga itu,” tukas tokoh tersebut.
Api berkobar saat warga tengah beraktivitas di pasar. ”PLN mati, ada yang menghidupi genset, BBM gensetnya mau mati, ia mengisi minyak di genset dalam kondisi hidup, tiba-tiba meledak,” ungkapnya.
Camat Telaga Antang Sutimin menyebutkan, saat api membesar pemadaman dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB, dibantu dua unit pemadam kebakaran milik PT KMB serta alat pemadam kecamatan dan bantuan peralatan seadanya dari warga sekitar.
Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 17.00 WIB, setelah puluhan rumah warga sudah dilalap api. Sebagian warga yang kehilangan tempat tinggal diungsikan ke tenda yang didirikan pihak kecamatan.
---------- SPLIT TEXT ----------
Sutimin belum bisa memastikan jumlah kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Pihaknya masih melakukan pendataan. Namun kerugian ditaksir ratusan miliar rupiah. ”Untuk asal usul api kita belum ketahui, dan kerugian pasti juga masih kami hitung,” ungkap Sutimin.
Sekretaris Kecamatan Telaga Antang Arson mengaku berada di lapangan dalam upaya membantu pemadaman. Pihaknya merasa terbantu oleh pihak-pihak yang memiliki armada pemadam kebakaran.
”Dugaan sementara ini berasal dari genset yang diisi ketika masih menyala, dan itu memercikan api, lalu dengan cepat merembet ke bangunan komplek Pasar Sangai,” ujar mantan Sekcam Pulau Hanaut tersebut . (co/ang/mir/dwi)