PANGKALAN BANTENG – Dinas Pertanian dan Peternakan Kotawaringin Barat, mulai mewaspadai penularan penyakit rabies. Pasalnya, beberapa bulan lalu telah terjadi kasus rabies baru. Seekor sapi mati setelah digigit anjing rabies dan satu orang warga berhasil selamat.
Kepala Bidang Perlindungan Hewan dan Tanaman Distanak Kobar Haryo Prabowo mengungkapkan, pada Mei lalu kasus gigitan anjing gila terjadi di Desa Purbasari, Kecamatan Pangkalan Lada. ”Kejadian terakhir sekitar Mei lalu,” katanya, Selasa (12/7).
Anjing tersebut mengginggit satu orang warga dan seekor sapi. Warga yang digigit sempat tertangani dengan diberikan suntik Vaksin Anti Rabies. Sedangkan sapi mati dan diketahui positif terltular rabies.
Menurutnya, tidak hanya sapi yang dapat tertular. Tapi juga hewan ternak lain. Seperti; kambing, kerbau, kucing atau bahkan kuda. Semua hewan itu bisa mati setelah tergigit anjing rabies.
”Sapinya tak tertolong karena kita tidak ada vaksin anti rabies untuk hewan itu,” terangnya.
Kendati kasus gigitan anjing rabies telah menurun drastis, Haryo mengimbau masyarakat turut mewaspadainya. Tak terkecuali terhadap hewan ternak agar tak terserang anjing gila itu.
”Setelah anjing rabiesnya tertangkap langsung kita kirim untuk dites. Ternyata positif rabies. Akhirnya sapi yang mati itu kita minta untuk dikubur atau musnahkan karena terindikasi kuat terjangkit rabies dan dagingnya tak layak konsumsi,” pungkasnya. (sla/oes)